Padang - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan kembali menggelar aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) di depan kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Kamis, 15 Oktober 2020.
Akun media sosial rekan-rekan diblokir. Bapak Irwan Prayitno itu anti kritik.
Hingga sore hari, massa tetap bertahan menunggu kedatangan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Aksi mereka pun diwarnai dengan pembakaran sejumlah ban mobil.
Salah seorang orator demonstrasi, Kuya Fikri, 25 tahun, menyebut Gubernur Sumbar bencong. Pasalnya, mereka yang telah lelah menunggu tidak kunjung disambangi politisi PKS itu.
"Berapa banyak dari teman-teman di sini nomor gadgetnya diblokir. Akun media sosial rekan-rekan diblokir. Bapak Irwan Prayitno itu anti kritik," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar, Nazwir mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pimpinan, yakni Gubernur Irwan Prayitno.
"Bapak IP sekarang lagi dinas luar ke Jakarta. Saya ditunjuk untuk mewakili beliau," katanya.
Nazwir memastikan Pemprov Sumbar akan menampung seluruh aspirasi mahasiswa terkait menolak UU Cipta Kerja. "Jika dibilang muak bertemu saya. Tapi saya juga bapak kalian, gubernur ke Jakarta," katanya.
Menurut Nazwir, aspirasi para mahasiswa dan buruh juga telah disampaikan ke DPR RI hingga Presiden Joko Widodo. "Itu sudah disampaikan, aspiras itu sudah ditampung," tuturnya. []