Padang -Sebanyak 16 kelompok seni pertunjukan dan film bakal meramaikan pelaksanaan pra pembukaan MTQ Nasional ke-28 yang akan berlangsung di Sumatera Barat. Para seniman dan budayawan itu akan merefleksikan nilai-nilai keislaman di Minangkabau, melalui karya video art bertajuk “Mantagi Jiwa Islami”.
Setiap ramadan, fastabiqul khairat melalui kompetisi pembacaan alquran banyak ditemui hingga ke nagari-nagari.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menjelaskan, pelibatan 16 komunitas seni bertujuan agar MTQ tetap semarak di masa pandemi Covid-19. "Pra pembukaan ini direncanakan mulai dilaksanakan minggu depan," katanya, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Menurutnya, MTQ Nasional di Sumbar menjadi ajang yang dirindukan masyarakat. Bukan hanya karena rentang penantian yang panjang, namun juga karena MTQ bagian dari tradisi masyarakat Islam.
“Setiap ramadan, fastabiqul khairat melalui kompetisi pembacaan alquran banyak ditemui hingga ke nagari-nagari,” katanya.
Kehidupan penuh nuansa keislaman menjadi bahagian dari tradisi komunal Minangkabau yang terbungkus dalam filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Gemala mengatakan, sosialisasi pra pembukaan MTQ Nasional di masa pandemi menghadirkan kreativitas baru dan kerja kolaborasi baru. Pandemi Covid-19 melahirkan kerja kolaboratif antara pelaku film dengan pelaku seni pertunjukan.
"Prosesnya dengan membuat konten yang berbeda, disesuaikan dengan kapasitas grup atau komunitas yang ada. Karya tersebut didokumentasikan (divideokan) dan akan disebar ke berbagai media informasi untuk sosialisasi," katanya.
Kurator Produksi Video Karya Seni Pertunjukan “Mantagi Jiwa Islami” Mahatma Muhammad mengatakan, empat komunitas film yang terlibat yakni Visualisme, Sarimata, Vyronium dan Patiak TV.
Sedangkan 12 komunitas pertunjukan terbagi menjadi dua pertunjukan. Enam komunitas akan menghadirkan karya seni pertunjukan tentang enam tokoh bangsa dari Sumbar. Masing-masing, Inyiak Canduang, Bung Hatta, Rohana Kudus, Rahma El Yunusiyyah, H Agus Salim dan Buya Hamka.
Sementara, enam komunitas lagi, menghadirkan pertunjukan seni kontemporer kreasi berbasis tradisi, yang domisilinya tersebar di kabupaten dan kota yang ada di Sumbar. Yakni, Komunitas Seni Intro, Impessa Dance Company, Komunitas Seni Budaya Balingka, Tanmenan Colletive Arts Project, Candasuara, dan Teater Imam Bonjol UIN Padang. []