Pakde Karwo: Wayang Bersihkan Kesombongan, Merawat Kedamaian

Selain membersihkan sifat kesombongan, kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, kisah wayang juga jitu merawat kedamaian di tengah proses Pilkada serentak 2018.
FESTIVAL WAYANG KULIT: Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kanan) berpose bersama dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kedua kiri), dalang Ki Manteb Soedharsono (kedua kanan) dan dalang Ki Anom Suroto (kiri) saat Festival Wayang Kulit di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/10). Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Manteb Soedharsono dengan Ki Anom Suroto berlakon 'Lamabad Wonomarto' itu dalam rangka Hari Jadi Ke-72 Provinsi Jawa Timur. (Foto: Ant/Didik Suhartono)

Surabaya, (Tagar 18/10/2017) – Pagelaran wayang merupakan budaya yang dapat membersihkan sifat kesombongan seseorang sehingga wajib dilestarikan dan dipertahankan oleh masyarakat sebagai generasi bangsa.

"Wayang tak hanya berbicara budaya, tapi nilai yang terkandung di dalamnya sangat bermakna," kata Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo di sela pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT Ke-72 Provinsi Jatim dan HUT Ke-72 TNI di Makodam V/Brawijaya, Selasa (17/10) malam.

Pagelaran wayang yang berakhir hingga menjelang pagi tersebut mengambil lakon "Babat Wonomarto" dengan menghadirkan duet dalang ternama, Ki Manteb Soedharsono dan Ki Anom Suroto.

Selain membersihkan sifat kesombongan, kata dia, kisah wayang juga jitu dalam merawat kedamaian di tengah masyarakat khususnya, menjelang proses Pilkada serentak 2018.

"Jangan salah, pagelaran wayang juga bisa membasuh kekotoran politik. Budaya bisa membersihkan sifat kesombongan seseorang," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Ribuan warga masyarakat dari beberapa daerah menyaksikan pagelaran wayang yang diinisiasi oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf tersebut.

Turut hadir Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widyatmoko, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah Pemprov Jatim.

Wagub Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, pagelaran ini bagian dari keliling wayang nusantara yang diselenggarakan sejak 2016.

Menurut dia, budaya wayangan sudah ada sejak lama dan banyak digemari bukan karena sebagai tontonan saja bagi masyarakat tapi juga sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam wayang, lanjut dia, terdapat pendidikan yang menjelaskan karakter manusia, seperti sifat baik-buruk, kekerasan dan kelembutan benci dan cinta tergambar dalam karakter pewayangan.

"Dengan mengetahui karakter wayang, kita bisa melihat kebenaran dan kejahatan sebenarnya. Wayangan juga menjadi bagian dari pendidikan karakter," kata Pakde Karwo. (ant/yps)

Berita terkait