Pak Anies Baswedan Mundurlah

Sekali lagi sebagai sesama muslim dan alumni Universitas Gadjah Mada, memohon Pak Anies Baswedan mundurlah secara terhormat. Baliklah ke kampus.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) meninjau pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020. (Foto: Antaa/Galih Pradipta)

Kepada Yth, Bapak Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta. Dengan hormat. Tulisan ini murni dari hati nurani yang dalam, yang tidak dikebiri oleh ganasnya politik identitas yang telah terbukti nyata merusak tatanan kehidupan umat manusia atau ambisi mencoba menjadi kutu loncat hanya semata karena haus kekuasaan.

Yang saya pahami, warga DKI saat ini butuh solusi nyata atas musibah banjir, bukan kelitan-kelitan innocent atau wacana-wacana kerdil atau bualan konyol. Warga DKI Jakarta butuh solusi nyata atas musibah banjir agar bisa melanjutkan kehidupannya.

Pak Anies, saya tidak kenal Anda, walau kita sama-sama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) tercinta, saya angkatan 1984, Anda angkatan 1987? Maaf kalau keliru. Hanya panggilan jiwa yang memotivasi saya untuk menulis surat terbuka untuk Anda.

Melihat sepak terjang Anda selama menjadi Mendikbud RI dan kemudian menjadi Gubernur DKI, cukup bagi saya untuk menyimpulkan bahwa Anda tidak cocok menjadi pejabat publik. Anda lebih pas menjadi akademisi.

Sekali lagi sebagai sesama muslim dan alumni Universitas Gadjah Mada, memohon Pak Anies mundurlah secara terhormat.

Dan selama Anda menjadi Gubernur DKI, Anda gagal menempatkan diri sebagai pejabat publik bagi semua orang. Anda hanya menjadi Gubernur DKI bagi orang-orang yang mendukung Anda pada Pilkada DKI beberapa waktu yang lalu.

Saya tidak akan mengajukan argumen-argumen rasional atau saran atau masukan ke Anda. Sudah banyak tulisan yang viral di media sosial soal kinerja Anda sebagai Gubernur DKI Jakarta kaitannya dengan bencana banjir di Jakarta baru-baru ini.

Saya juga tidak punya kepentingan membandingkan kinerja Anda dengan kinerja Pak Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur DKI Jakarta sebelum Anda). Bagi saya mubazir dan hanya buang-buang waktu.

Saya minta Anda mundur secara terhormat dan secepatnya sebagai Gubernur DKI. Semakin cepat semakin baik. Anda tidak mampu mengelola Jakarta menjadi lebih baik ke depan. Cara-cara Anda mengantisipasi dan menangani bencana banjir, jelas menunjukkan bahwa Anda tidak mampu. Jangan alergi melihat fakta dan mengakui ketidakmampuan diri. Yang jadi korban adalah rakyat banyak. Ingat itu.

Sekali lagi sebagai sesama muslim dan alumni Universitas Gadjah Mada, memohon Pak Anies mundurlah secara terhormat. Balik ke kampus menjadi ilmuwan, Anda lebih pantas dan terhormat. Jaga nama baik almamatermu.

Semoga Anda bisa menangkap isi surat saya ini secara hening dan jujur. Kejujuran hanya milik orang yang paham agama dengan baik dan benar dan mengamalkannya dalam kehidupan kemanusiaan yang universal.

*Akademisi Universitas Gadjah Mada

Baca juga:

Berita terkait
Normalisasi Vs Naturalisasi Menurut Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersedia membicarakan program normalisasi vs naturalisasi sungai usai banjir Jakarta mereda.
Luhut Tak Ingin Anies Baswedan-Basuki Ditubrukkan
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar tak ingin Menteri PUPR Basuki Hadimuljono-Gubernur Jakarta Anies Baswedan ditubrukkan
Warga ke Anies: Banjir Terparah 20 Tahun Terakhir
Keluh kesah mewarnai kunjungan Anies Baswedan ke lokasi pengungsi banjir Jakarta. Pengungsi menyebut banjir ini terparah selama 20 tahun terakhir.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.