Pahami Dulu Apa itu ARA dan ARB Sebelum Investasi Saham

Salah satu investasi yang makin populer adalah saham. Hal ini karena keuntungan yang didapat dalam berinvestasi saham terbilang besar.
Grafik saham (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Dunia investasi kian tidak ada habisnya dengan berbagai istilah yang menarik. Salah satu investasi yang makin populer adalah saham. Hal ini karena keuntungan yang didapat dalam berinvestasi saham terbilang besar.

Bagi para investor awam mungkin masih terdengar asing dengan istilah ARA dan ARB. Namun bagi pemain saham senior pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Kedua hal tersebut memang sangat berkaitan erat dengan dunia saham.

Berbicara tentang ARA dan ARB, kedua istilah tersebut sama-sama merujuk pada auto rejection. Auto rejection sendiri merupakan pembatasan paling bawah dan paling atas dari kasus harga saham yang naik atau turun dalam satu hari perdagangan.

Mekanisme bursa otomatis menolak atau me-reject order jual atau beli yang masuk apabila harga saham sudah mencapai batas atas atau bawah. Auto rejection digunakan demi menjamin proses trading saham di lantai bursa dapat berlangsung dengan wajar.

Batas harganyapun sudah digolongkan beberapa jenis. Harga saham kisaran Rp50 hingga Rp 200 harus memiliki batas atas dan bawah sehari maksimal 35 %. Untuk harga Rp 200 sampai Rp 5000 maka batas atas dan bawahnya dalam sehari maksimal 25 %. Harga saham lebih dari Rp5000 harus memiliki batas atas dan bawah dalam sehari maksimal 20 %.


Apa Itu ARA?

Setiap harga saham di bursa pastinya mengalami pergerakan baik naik, turun, atau bahkan stabil (stagnan). Auto Reject Atas atau ARA merupakan batasan maksimum kenaikan harga sebuah saham dalam satu hari dan ammbang batas kenaikan harga tersebut dinyatakan dalam persentase. Sistem auto rejection sendiri telah diatur dalam Jakarta Automated Trading System (JATS) NEXT-G.

Contohnya saham TLKM ditutup dengan harga Rp3.000 pada perdagangan kemarin. Dalam aturan yang berlaku, batas ARA untuk harga saham tersebut yaitu maksimal 25%. Lonjakan harga saham TLKM hari ini paling tinggi yaitu: Rp 3.000 ditambah Rp 3.000 x 25% atau Rp3.750. Sehingga bila saham TLKM harganya sudah di atas Rp3.750 otomatis mengalami ARA.


Apa aitu ARB?

Sama halnya seperti ARA, ARB merupakan kebalikan ARA. Auto Reject Bawah atau ARB adalah batasan maksimum penurunan harga saham dalam sehari. Penurunan harga jual yang tidak terkendali antara pembeli yang sedikit dengan aksi jual yang terjadi.

Dalam kodisi normal sebenarnya nilai ARB dinyatakan dalam persen sama dengan ARA. Namun mengalami koreksi pada masa COVID-19 karena kondisi pasar yang kena imbas akibat pandemi tersebut.

Ketentuan ARB sesuai dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 yakni Rp50 atau kurang dari 7 % untuk harga acuan Rp50 sampai dengan Rp200 dan untuk harga di atas Rp200 sebesar 7 %.

Berdasarkan ketentuan tersebut pula diatur bahwa harga saham dapat turun hingga Rp50. Artinya harga saham tersebut tidak dapat turun lagi di bawah angka Rp50. Karena halnya pandemi, sektor dunia saham pun mengalami dampaknya pula dan kini banyak dari saham di BEI yang terjerumus di harga Rp 50.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
3 Cara Berinvestasi Paling Aman di Pasar Modal
Terdapat tiga cara berinvestasi yang aman di pasar modal karena saat ini semakin banyaknya jumlah investor ritel yang ada di Indonesia.
5 Tips Bermain Saham Ala Raditya Dika
Raditya Dika seringkali dikatakan sebagai tokoh yang bijak, sehingga pola Raditya Dika main saham banyak diikuti para investor
5 Rekomendasi Buku Belajar Investasi Saham
Saham termasuk jenis investasi jangka panjang yang cocok untuk dana pensiun.