Bandung - Ketua PA 212 Jawa Barat Nonof Hanafi, mengaku geram dengan adanya pihak-pihak yang menganggap helatan akbar Reuni 212 yang dilakukan hari ini di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, merugikan kepentingan publik atau dinilai memiliki muatan politis.
"Saya tanya, acara reuni 212 ini sebagai sebuah masalah atau tidak? Kalau dianggap masalah, letak masalahnya dimana," ujar Nonop, saat dihubungi Tagar. Senin 2 Desember 2019.
Nonop mengatakan, selama ini gelaran bertema 212 yang diinisiasi PA 212, sejak pertama hingga yang berlangsung pada hari ini, tidak pernah merugikan. Ia mengklaim tidak ada sarana dan prasarana atau infrastruktur yang dirusak saat aksi berlangsung.
Manusia atau kelompok yang dirugikan oleh kami ini siapa?
Ia juga meminta kepada pihak-pihak yang menuding aksi tersebut merugikan masyarakat, agar memberikan bukti, serta maju secara terang-terangan untuk menyampaikan protes atau keluhannya.
"Adakah infrastruktur yang dirusak kami? Baik aksi pertama, kedua dan yang kali ini yang ketiga kalinya. Coba Anda lihat baik-baik, ada tidak, ujar dia.
"Manusia atau kelompok yang dirugikan oleh kami ini siapa? Adakah dari agama lain yang merasa dirugikan oleh kita? Saya balik pertanyakan itu," kata Nonop.
Selain itu, Nonop juga meminta kepada semua pihak untuk menghargai organisasi PA 212 sebagai sesama anak bangsa, yang menurutnya juga memiliki hak yang sama untuk berkumpul sebagaimana kelompok lain melakukan aksi serupa yang mereka lakukan pada hari ini.
"Jangan kami tidak diberikan kesempatan atau hak yang sama untuk melakukan aksi reuni," ujar dia. []