Organisasi Nirlaba di Amerika Terancam Tutup Karena Pandemi

Lebih dari sepertiga organisasi nirlaba di AS terancam ditutup dalam dua tahun ini karena kerugian keuangan disebabkan pandemi virus corona
Ilustrasi: Sebuah toko peralatan olahraga di Manhattan, New York, AS, tutup akibat pandemi (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Lebih dari sepertiga organisasi nirlaba di Amerika Serikat (AS) terancam ditutup dalam dua tahun ini karena kerugian keuangan yang disebabkan pandemi virus corona (Covid-19). Ini berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dirilis Rabu, 3 Maret 2021, oleh kelompok filantropi "Candid" dan Pusat Amal untuk Bencana.

Temuan studi itu menggarisbawahi ancaman bagi lembaga nirlaba dan badan amal yang kebutuhan dananya meningkat selama setahun terakhir, jauh melebihi donasi yang sebagian besar diterima dari perorangan dan yayasan.

Para peneliti menganalisis bagaimana nasib sekitar 300.000 organisasi nirlaba itu berdasarkan 20 skenario dengan tingkat keparahan yang berbeda. Skenario terburuk akan menyebabkan penutupan 38% lembaga itu.

Di antara organisasi nirlaba yang paling rentan, kata studi itu adalah yang terlibat dalam seni dan hiburan. Sebagian besar pendapatan mereka bergantung pada penjualan tiket, sementara mereka tidak dapat mengurangi pengeluaran secara berarti dan biasanya tidak memegang persediaan tunai yang besar.

Penelitian lain menyimpulkan, kelompok-kelompok seni dan budaya yang lebih kecil khususnya menghadapi risiko serius. Organisasi Californians for the Arts, misalnya, meneliti lembaga nirlaba seni dan budaya di negara bagian itu dan mendapati sekitar 64% telah mengurangi tenaga kerja.

Sekitar 25% dari mereka memangkas 90% atau lebih staf mereka. Sebuah laporan pekan lalu dari Pengawas Keuangan negara bagian New York, Thomas P. DiNapoli mendapati, pekerjaan di sektor seni, hiburan, dan rekreasi kota New York turun 66 persen selama tahun 2020 (ps/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Fokus Filantropi, Jack Ma Jual Saham 8,2 Miliar USD
Pendiri perusahaan Alibaba Group Holding Ltd Jack Ma menjual saham kepemilikan di Alibaba Group senilai 8,2 miliar Dolar Amerika Serikat.
Filantropi Islam Solusi Alternatif Deradikalisme
"Mereka yang tidak terlibat dengan teroris, harus didampingi untuk menaikkan moral dan mental keluarga napi teroris"
Ciputra Filantropis Jadi Pengusaha Properti
Pengusaha properti ternama, Ciputra Chairman dan Founder Ciputra Group telah berpulang, Rabu November 2019 pukul 1:05 waktu Singapura.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu