Ciputra Filantropis Jadi Pengusaha Properti

Pengusaha properti ternama, Ciputra Chairman dan Founder Ciputra Group telah berpulang, Rabu November 2019 pukul 1:05 waktu Singapura.
Chairman and Founder Ciputra Group Ciputra. (Foto: ciputra.com)

Jakarta - Pengusaha properti ternama, Ciputra Chairman dan Founder Ciputra Group telah berpulang, Rabu November 2019 pukul 1:05 waktu Singapura. Ia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit di Singapura.

Mengutip wikipedia, Dr (H.C.) Ir Ciputra atau Tjie Tjin Hoan lahir di Parigi, Sulawesi Tengah pada 24 Agustus 1931. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. 

Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.

Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Ciputra menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan US$ 950 juta.

Ciputra sosok yang berperan penting dalam perkembangan bisnis properti. Hingga saat ini, PT Ciputra Development yang dikembangkan Ciputra tercatat memiliki aset hingga mencapai puluhan triliun rupiah.

Kisah Ciputra Masa Muda

Ciputra lahir 24 Agustus 1931 di Parigi, Sulawesi Tengah. Ia tumbuh dan besar di Sulawesi, dan bersekolah di Frater Don Bosco Manado, Sulawesi Utara. Setelah lulus SMA, memutuskan bersekolah di Jawa.

Ia diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) kemudian memperoleh gelar Insinyur di tahun 1960. Semasa kuliah, Ciputra mulai mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan kecil, menggunakan garasi yang dijadikan kantor.

Setelah lulus, ia pindah ke Jakarta dan memulai karier di Jaya Group, perusahaan daerah milik PEMDA DKI. Kariernya terus berkembang hingga mendirikan perusahaan sendiri.

Selama bekerja di Jaya Group, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi salah satu inovasinya ialah proyek pembangunan Ancol. Kemudian Ciputra berinisiatif mendirikan perusahaan sendiri.

Bersama Sudono Saliem, Sudwikatmono, Budi Brasali, dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan perusahaan properti bernama Metropolitan Group. Perusahaan ini berhasil membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.

Sukses berada di puncak karier, Ciputra kembali mendirikan perusahaan. Kali ini dia mendirikan perusahaan keluarga, Ciputra Group.

Jatuh Bangun Ciputra di Properti

Ciputra pada 1997 sempat mengalami krisis, dampak perekonomian Indonesia saat itu. Tiga perusahaan milik Ciputra terkena imbas. Bank Ciputra, gurita bisnis Ciputra ditutup karena dianggap tak layak. Perusahaan asuransi, Ciputra Allstate juga ikut ditutup.

Bisnis dan perusahaan Ciputra kembali bangkit setelah ada kebijakan moneter pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank.

Di usia ke 75 tahun, ia lebih memilih mengembangkan bisnisnya di bidang pendidikan. Tak jauh-jauh dari bisnis, Universitas Ciputra yang didirikan berfokus menyiapkan lulusannya untuk menjadi pengusaha. Lewat UCEC (Universitas Ciputra Entrepreneurship Center), Ciputra berhasil memberikan pelatihan kewirausahaan kepada kurang lebih 1.600 dosen.

Berkat karya dan kepedulian terhadap pendidikan bisnis, tahun 2007, Ciputra dinobatkan sebagai Entrepreneur of the Year oleh Ernst & Young.

Kekayaan Ciputra berdasarkan Forbes mencapai US$ 1,3 miliar atau Rp 18,2 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.000) yang menjadikannya peringkat 27 orang terkaya di seluruh Indonesia. []

Berita terkait
Duka MUI untuk Ciputra Tokoh Properti Indonesia
Sekjen MUI berduka mendengar kabar Ciputra meninggal. Menurutnya, Indonesia kehilangan satu tokoh properti nasional.
Ciputra Teladan Bagi Pengembang dan Pelaku Properti
Konsultan properti Anton Sitorus turut kehilangan sosok Ciputra atau Tjie Tjin Hoan, Chairman and Founder Ciputra Group.
Ciputra dan Kegetiran Hidup di Masa Kecil
Begawan properti Indonesia, Ciputra meninggal dunia pada usia 88 tahun di Singapura. Masa kecil Ciputra akrab dengan kegetiran hidup.