Filantropi Islam Solusi Alternatif Deradikalisme

"Mereka yang tidak terlibat dengan teroris, harus didampingi untuk menaikkan moral dan mental keluarga napi teroris"
Dalam seminar hasil penelitian dari penerima dana hibah penelitian MAF 2017-2018 di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengemuka, filantropi Islam menjadi solusi alternatif dalam deradikalisasi. (ans)

Yogyakarta, (Tagar 23/5/2018) - Gerakan Filantropi Islam bisa menjadi solusi alternatif dalam menyelesaikan gerakan radikalisme dan terorisme. Filantropi Islam juga dinilai bisa menjadi upaya gerakan deradikalisasi.

Ketua Badan Pengurus LazizMu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief mengatakan, pelaku teror usai melakukan aksinya, meninggalkan keluarganya dalam keadaan tidak berkecukupan. Keluarga membutuhkan pendampingan secara moral.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan AIK UMY ini mengatakan, keluarga narapidana teroris dipinggirkan, anaknya susah sekolah, tidak punya pekerjaan dan dalam keadaan miskin. Dalam kondisi keluarga seperti itu, gerakan Filantropi Islam bisa mengambil peran.

"Mereka yang tidak terlibat dengan teroris, harus didampingi untuk menaikkan moral dan mental keluarga napi teroris," katanya pada seminar hasil penelitian dari penerima dana hibah penelitian Maarif Fellowship (MAF) 2017-2018 di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (23/5).

Penerima dana hibah penelitian MAF Husna Yuni Wulansari dalam penelitiannya berjudul “Filantropi Islam dalam Dukungan Pasif bagi Terorisme di Indonesia” mengatakan, gerakan filantropi Islam yang berasal dari Nahdlatul Ulama bernama NUCARE-LAZIZNU tidak pernah memandang orang yang menerima zakatnya.

"Asalkan sesuai dengan kriteria sebagai penerima bantuan atau asnaf. Termasuk mereka yang berasal dari keluarga napi terorisme pun mantan napi terorisme," katanya.

Dia mengatakan, selama penerima bantuan memenuhi kriteria delapan asnaf, NUCARE-LAZIZNU tidak memilah – milah siapa yang termasuk kalangan napi terorisme atau mantan napi terorisme.

Husna mengatakan, NUCARE-LAZIZNU juga mengkampanyekan paham anti terorisme dan radikalisme di lingkungan sekolah, kampus maupun keluarga. 

"Kampanye itu melalui lembaga – lembaga seperti Ikatan Pelajar NU dan Fatayat NU," imbuhnya. (ans)


Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura