TAGAR.id, Jakarta - Perubahan iklim menjadi topik yang semakin hangat diperbincangkan akhir-akhir ini karena memberikan dampak yang sangat serius bagi keberlangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi.
Para ilmuwan di dunia berusaha mengatasinya dengan berbagai cara guna memperbaiki kondisi bumi. Perubahan iklim juga telah menyebabkan kekeringan ekstrem, suhu air laut menjadi lebih hangat, lapisan es di berbagai tempat mencair, yang meningkatkan tinggi permukaan air laut dan berpotensi menenggelamkan beberapa pulau yang ada di muka bumi.
Dilansir dari NY Post, sebuah organisasi nirlaba di Florida memiliki cara unik untuk mengatasi perubahan iklim, yaitu dengan menggunakan abu jasad manusia untuk memulihkan ekosistem terumbu karang sekaligus menyediakan tempat peristirahatan abadi bagi mereka yang telah meninggal.
Orang-orang yang memiliki keinginan terakhir untuk menggunakan abu jasadnya sebagai pemberi manfaat bagi habitat laut yang terkena dampak perubahan iklim menjadi sasaran dari pengelola proyek ini.
Perubahan iklim telah menyebabkan masalah di seluruh bagian wilayah di dunia termasuk di lautan, dimana kenaikan suhu air laut menyebabkan kerusakan dan hilangnya terumbu karang.
Mengetahui hal itu, Eternal Reefs membuat ide untuk menyelamatkan ekosistem terumbu karang dengan memanfaatkan abu hasil kremasi jasad manusia maupun abu kremasi hewan.
Abu kremasi jasad manusia tersebut diletakkan di dalam sebuah benda berat dari beton yang bentuknya menyerupai bola dan berongga. Lalu, benda itu dilemparkan ke laut.
Ide ini awalnya berasal dari dua sekawan asal Universitas Georgia yang sering melakukan scuba diving di Florida Keys.
Mereka melihat banyak terumbu karang setempat yang telah rusak dan akhirnya mulai mencari cara untuk mendukung pertumbuhan terumbu karang.
Setelah selesai kuliah, mereka akhirnya menemukan cara untuk membuat bahan yang mampu meniru lingkungan terumbu karang hingga kemudian terciptalah bola karang.
Bola karang yang bernama Eternal Reefs tersebut terbuat dari campuran beton khusus yang mampu membawa kandungan pH bola karang mendekati netral.
Permukaan luarnya dibuat bertekstur agar mikroorganisme laut bisa berkembang di sana.
Ikan-ikan laut juga dapat bermigrasi ke bola karang tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, karang laut pun dapat tumbuh di sana.
Proses pembuatan bola karang Eternal Reefs memerlukan waktu beberapa hari.
Semua anggota keluarga dari pemilik abu kremasi diharapkan untuk berpartisipasi, namun hal ini tidak diwajibkan.
Anggota keluarga dapat berpartisipasi di setiap proses pembuatan bola karang hingga pelepasannya ke laut. []
Baca Juga
- Menko Luhut Minta Siapkan Diri Antisipasi Gelombang Omicron
- Soal Omicron, Menko Luhut: Patuhi Semua Arahan Pemerintah
- Menko Luhut Minta K/L Terkait Siapkan Solusi Jangka Panjang Terkait Suplai Batubara PLN
- Bertemu Menko Luhut, Sandiaga Diskusikan Soal Travel Bubble