Panel PBB Akan Rilis Laporan Upaya Mengekang Perubahan Iklim

Laporan ilmiah yang sangat dinanti-nantikan tentang upaya internasional kekang perubahan iklim sebelum suhu global mencapai tingkat yang berbahaya
Penguin berenang di laut saat para ilmuwan menyelidiki dampak perubahan iklim terhadap koloni penguin Antartika, di sisi utara semenanjung Antartika, Antartika, 15 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Natalie Thomas)

Jakarta – Sebuah panel yang didukung PBB, Senin, 4 April 2022, akan merilis laporan ilmiah yang sangat dinanti-nantikan tentang upaya internasional mengekang perubahan iklim sebelum suhu global mencapai tingkat yang berbahaya.

Laporan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim dianggap sebagai penilaian paling otoritatif tentang keadaan pemanasan global, dampaknya, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya.

Negosiasi antara para perwakilan pemerintah dan ilmuwan untuk menyelesaikan laporan itu berlarut-larut hingga Minggu malam atau melewati tenggat waktu semula, sehingga menunda perilisannya selama beberapa jam.

Pemerintah sepakat dalam Perjanjian Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celsius abad ini. Tetapi dengan suhu yang kini sudah 1,1 derajat Celsius lebih tinggi, banyak ahli mengatakan target itu hanya mungkin dicapai dengan pengurangan drastis emisi gas rumah kaca.

Illustrasi kampanye perubahan iklimIllustrasi kampanye perubahan iklim (Foto: Tagar/Pexels/Markus Spiske)

Titik batas pengumpulan data dalam laporan itu adalah musim gugur yang lalu, yang berarti bahwa dampak perang di Ukraina tidak dimasukkan oleh para penulis.

Rouven Stubbe, analis di konsultan Berlin Economics yang tidak terlibat dalam laporan tersebut, mengatakan ada risiko bahwa gejolak geopolitik dan ekonomi yang disebabkan oleh konflik itu dapat mengganggu upaya untuk mengurangi emisi.

“Saya pikir hal yang sulit adalah bahwa secara politik kita bisa harus bisa mempertahankan upaya ini,” katanya. “Terutama sekarang dengan harga energi yang tinggi, sudah ada suara-suara yang mengatakan kita harus melonggarkan sistem perdagangan emisi Eropa yang menuntut perusahaan-perusahaan menghindari bentuk-bentuk energi yang sangat mencemari.” (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Risiko Rawan Pangan, Ini Alasannya

Perubahan Iklim Picu Pemanasan Bumi 1,1 Derajat Celsius

Bahas Perubahan Iklim dan Lingkungan, Kemenko Marves Adakan Pertemuan dengan Singapore

5 Kota Peduli Terhadap Perubahan Iklim Versi ITBo

Berita terkait
Ini Komitmen Indonesia Perangi Perubahan Iklim dan Deforestasi
Menko Luhut juga menyampaikan dukungan Indonesia terhadap aksi memerangi dampak perubahan iklim
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.