Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah cepat pascameninggalnya pasien positif terjangkit virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta, Jawa Tengah, pada Rabu, 11 Maret 2020 lalu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Solo untuk mengambil tindakan lebih lanjut atas kasus tersebut. Sejumlah orang yang pernah kontak dengan pasien usia 59 tahun itu langsung diisolasi, menghindari potensi penyebaran ke orang lain.
Yang kami amankan baru yang sudah pasti dulu, keluarga, karyawan, dan tenaga medis.
Ganjar menyebut tak hanya orang yang pernah berkontak langsung, rumah tinggal, toko milik pasien hingga empat toko sekitarnya di Solo juga turut diisolasi. Pasien tersebut diketahui berasal dari Magelang yang berprofesi sebagai pedagang di Solo.
"Keluarga, rumah, dan toko dagangan korban kami isolasi sementara," kata dia di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Jumat, 13 Maret 2020.
Ganjar menuturkan selain dari kalangan keluarga, orang-orang yang pernah berkontak langsung selama pasien mengalami gejala Covid-19 juga diberlakukan aturan sama. Mereka ini dari kalangan dokter dan perawat yang membawa hingga merawat pasien. Langkah ini sebagai upaya antisipasi meski ia memastikan bahwa seluruh tenaga kesehatan itu aman.
"Ada 15 sampai 20 tenaga kesehatan yang sempat bersinggungan dengan pasien. Sudah kami liburkan sementara dan kami beri vitamin," katanya.
Ganjar mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pelacakan mengenai riwayat perjalanan pasien. Hasil sementara menyebutkan pasien meninggal tersebut pernah bersinggungan dengan banyak orang. Selain itu, ia diketahui sempat melakuan perjalanan ke Bogor untuk mengikuti sebuah seminar.
Karenanya, Pemerintah Jawa Tengah juga langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Bogor untuk melakuan tindakan pencegahan meluasnya corona. "Yang kami amankan baru yang sudah pasti dulu, keluarga, karyawan, dan tenaga medis," ujar dia.
Gubernur rambut putih ini mengungkapkan hingga saat ini terdapat 46 orang yang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Tengah. Dari hasil penelitian laboratorium, 37 orang dinyatakan negatif Covid-19.
"46 orang PDP. Dari hasil laboratorium 37 dinyatakan negatif. Dua di antaranya positif. Satu meninggal, satu masih dirawat di RSUD Dr Moewardi Surakarta," jelasnya.
Dengan demikian, masih ada delapan pasien yang masih dirawat di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit rujukan di Jawa Tengah. Rinciannya, di RSUD Margono Soekarjo Purworejo ada satu pasien, RSUD Tidar Magelang dua pasien, RSUD Tugurejo Kota Semarang satu pasien, RSUP Kariadi satu pasien, RSUD Dr Moewardi Surakarta dua pasien, dan di RSUD di Tegal ada satu pasien.
"Setiap hari, seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Tengah selalu memberi laporan ke Dinkes (Dinas Kesehatan)," ujarnya. []
Baca juga:
- Jakarta Tidak Lockdown karena Wabah Corona
- Dua Bayi Kena Virus Corona
- Jangan Panik Jika Tidak Kontak ke Penderita Corona