OPM Tuding TNI Penembak Pendeta di Intan Jaya Papua

Markas pusat OPM tuduhan pihak TNI bahwa OPMlah yang menembak pendeta Yeremia Zanambani di Bomba. Ini penjelasannya
Pendeta Zanambani semasa hidupnya. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jayapura - Markas Pusat Organisasi Papua Merdeka (OPM) membantah tuduhan pihak TNI yang menyebut Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sebutan bagi OPM, sebagai pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Bomba, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada Sabtu, 19 September 2020 lalu.

OPM sebaliknya menuding pihak TNI yang membunuh tokoh agama dari suku Moni tersebut. Sama halnya pembunuhan terhadap Pendeta Gemin Nirigi di Mapenduma, Kabupaten Nduga, pada 3 Januari 2019 lalu. Dua tokoh agama ini adalah penerjemah Alkitab ke bahasa daerah masing-masing.

Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa Berbohong di publik.

Juru Bicara OPM Sebby Sambom menyatakan, pihak TNI melalui Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa telah melakukan pembohongan publik lewat keterangan resmi yang disampaikannya kepada sejumlah media.

"Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa Berbohong di publik. Setelah Pdt. Gemin Nirigi, penerjemah Alkitab ke bahasa Nduga ditembak mati TNI pada 2019 di Mapenduma. TNI menyangkal itu," kata Sebby dalam keterangan resminya yang diterima Tagar, Senin 21 September 2020.

Sebby mengatakan jika Pendeta Yeremia Zanambani, STh meninggal akibat ditembak pihak TNI di Intan Jaya. "Pernyataan pihak TNI telah membuat informasi di media bias. Seperti pemberitaan berbagai media Indonesia," ujarnya.

Hanya, Sebby mengaku pihaknya telah melakukan serangan terhadap pihak keamanan Indonesia dan sejumlah tukang ojek, pekan lalu. Baik penembakan terhadap dua anggota TNI yang diperbantukan untuk Persiapan Pos Koramil di Distrik Hitadipa, serta tiga warga sipil yang bekerja sebagai tukang ojek di Distrik Sugapa.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kolonel Czi III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengklaim KKSB telah membunuh Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, pada Sabtu 19 September 2020, sekira pukul 18.00 WIT.

"Keganasan gerombolan separatis teroris Papua berlanjut di Distrik Hitadipa. Mereka membunuh Pendeta Yeremia Zanambani berasal dari Suku Moni, Kabupaten Intan Jaya," kata Gusti dalam keterangan resmi yang diterima Tagar di Jayapura, Minggu 20 September 2020 sore.

Kolonel Gusti tak menjelaskan rinci kronologis kejadian hingga kondisi terakhir korban saat ditemukan meninggal dunia. Namun, Ia mengatakan pembunuhan tersebut dilakukan KKSB untuk mencuri perhatian dunia menjelang sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pada 22-29 September 2020 mendatang.

Gerombolan itu kembali menebar fitnah dengan mengatakan bahwa TNI lah pelaku penembakan.

Bahkan kata Gusti, KKSB menebar propaganda di media sosial yang menyudutkan TNI dan polisi. Mereka menuding aparat keamanan Indonesia yang melakukan pembunuhan terhadap Pdt. Yeremia.

"Gerombolan itu kembali menebar fitnah dengan mengatakan bahwa TNI lah pelaku penembakan. Seperti yang saya sampaikan kemarin, KKSB sedang mencari momen menarik perhatian di sidang umum PBB akhir bulan ini," ujar Gusti.

Pihaknya khawatir masyarakat termakan propaganda yang dilancarkan KKSB. Menurutnya, tudingan tersebut sudah disetting sedemikian rupa agar menjadi bahan pembahasan di sidang umum PBB.

"Saya tegaskan, bahwa itu semua fitnah keji dari KKSB," ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan sebaran fitnah KKSB. Pasalnya, tiga akun milik TPN-OPM mulai menebar berita-berita bohong dengan memutarbalikkan fakta di media sosial, sejak Minggu pagi, 20 September 2020.

Informasi yang dihimpun Tagar, kronologis pembunuhan terjadi saat almarhum pendeta Yeremias Zanambani bersama istrinya memberi makan ternak babi di pondoknya yang berada di Bomba. Jarak lokasi tersebut berkisar 2 Km dari tempat tinggalnya di Kompleks Sekolah Satu Atap YPPGI Hitadipa.

Usai memberi makan ternak, sang istri mengajak pulang Pdt. Yeremia. Namun, korban menolak dengan alasan masih menunggu ternaknya selesai makan. Istrinya pun berangkat ke rumah lebih dulu.

Lantaran curiga korban tak kunjung pulang ke rumah hingga malam. Esoknya, Minggu 20 September 2020 pagi, pihak keluarga bergegas menjumpainya ke pondoknya di Bomba, namun korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi luka tembak di kandang ternak. []

Baca juga:

Berita terkait
Tiga Kru Heli yang Hilang Kontak di Papua Berhasil Dievakuasi
Tim gabungan berhasil mengevakuasi tiga kru helikopter yang mendarat darurat di kawasan hutan pedalaman Papua. Begini kondisi ke tiga kru.
Heli Jatuh di Papua Ditemukan, Begini Kondisi Penumpangnya
Helikopter PK-USS milik PT. National Ultility Helicopter (NUH) yang dilaporkan hilang kontak di Papua ditemukan. Begini kondisi penumpangnya
Wakil Bupati Penabrak Polwan Papua Terancam 12 Tahun Bui
Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi 31 tahun, yang menabrak polisi wanita di Jayapura Papua terancam 12 tahun penjara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.