Saya sangat mengapresiasi tewasnya kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Kedua teroris yang tewas tertembak diketahui bernama Ali Kalora dan Jaka Ramadhan
Manusia tanpa rasa kemanusiaan yang dibungkus dengan pernak-pernik agama, agar gerakan politiknya bernuansa jihad dan jika mati, masuk kategori mati sahid. Kinerja TNI-Polri sungguh luar biasa.
Semua itu hanyalah gerakan politisasi agama dalam perspektif berfikir keliru, dan sempit. Tidak usah dikaitkan dengan agama tertentu. Mereka hanyalah kriminalis yang berkedok agama.
Yang perlu bapak Kapolri ketahui sustainability dari terorisme, dan radikalisme di Indonesia karena didukung konspirasi politik jahat yaitu antara teroris lapangan-ormas radikal-parpol kadrun.
- Baca Juga: Opini: Korupsi Bisa Meruntuhkan Bangsa
Ini harus diwaspadai, gerekan politik mereka tidak hanya memasuki wilayah keamanan namun sudah menyerang sendi-sendi pertahanan negara. TNI harus berperan lebih.
The next is KKB Papua. Mereka tidak kalah sadis dan biadab. Tidak ada tempat bagi kelompok separatis di Indonesia. TNI-Polri harus lebih keras dan tegas di Papua.
Pada bulan Mei 2017, saya menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi tentang Radikalisme dan Intoleransi di sekolah dan kampus. Ini link-nya:https://www.liputan6.com/news/read/2940173/prihatin-paham-radikal-mantan-calon-rektor-ugm-surati-jokowi.
Surat terbuka tersebut super viral, dan mengguncang Nusantara. Kalau tidak salah, paginya Jenderal Wiranto, Menkopolhukam kala itu, langsung membubarkan HTI secara politik.
Radikalisme dan intoleransi di Sekolah dan Kampus itu nyata dan amat sangat berbahaya bagi Indonesia. Bukan saatnya berwaca terus, tumpas habis seperti saat TNI AD menumpas PKI.
Pidato Presiden Jokowi baru-baru ini soal radikalisme di Kampus adalah sinyal keras dari negara. Ini link-nya: https://youtu.be/5URY7JknClA. Pidato Presiden Jokowi ini sangat serius, bukan untuk berwacana, namun tumpas habis kadrun-kadrun bloon yang bercokol di sekolah dan kampus.
Tidak ada korelasi empirik antara kecerdasan otak seorang akademisi dengan tampilannya yang sok religius. Justru sebaliknya, tampilan religius itu untuk mengelabui banyak orang, menutupi kebodohannya dan ketidak percayaan diri berani bersaing secara terbuka dan fair.
Soliditas TNI-Polri adalah kunci utuhnya NKRI. Selamatkan sekolah dan kampus dari bahaya radikalisme dan intoleransi. Konsep deradikalisasi yang paling efektif adalah budaya dan bela negara.
*Akademisi Universitas Gadjah Mada, Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi