Magelang - Kota Magelang memiliki cara tersendiri untuk membantu meringankan beban hidup orang dalam pemantauan (ODP) yang menjalani karantina mandiri. Melalui Forum Tanggungjawab Lingkungan Sosial Perusahaan (TJLSP), pemerintah memberikan bantuan berupa sembako.
Mereka di rumah tidak ke mana-mana dan tidak bekerja.
Paket sembako itu sendiri terdiri dari lima kilogram beras, dua kilogram telor, satu kilogram minyak goreng dan kecap. "Saat ini bantuan diberikan kepada 19 orang ODP di Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang," kata Ketua TJLSP Kota Magelang Joko Budiyono, saat menyerahkan bantuan lewat Lurah Rejowinangun Utara Totok Sulistiyono, Rabu, 8 April 2020.
Joko menjelaskan 19 ODP tersebut merupakan warga yang melakukan isolasi mandiri setelah mudik dari Jakarta. Ia pun mengapresiasi kesadaran mereka, meski sebetulnya mereka membutuhkan biaya untuk menghidupi keluarga
“Maka bingkisan sembako ini setidaknya sebagai upaya untuk meringankan beban warga yang menjalani isolasi mandiri. Mereka di rumah tidak ke mana-mana dan tidak bekerja,” ujarnya.
Joko pun berharap warga yang lainnya meniru apa yang dilakukan warga Rejowinangun Utara. Kesadaran ini yang menjadikan warga kota kompak memutus mata rantai penyebaran virus ini.
Totok Sulistiyono mengungkapkan ODP di wilayahnya kebanyakan warga yang pulang dari merantau, termasuk berasal dari daerah episentrum Covid-19, yaitu Jakarta dan sekitarnya. Selaian dari aparat kelurahan, pendataan dan pemantauan juga di-back up petugas kesehatan dari puskesmas.
"Kami telah menginstruksikan kepada RT dan RW untuk mendata warga yang baru datang, entah dia daftar sendiri atau tidak, pihak lingkungan wajib melaporkan," tutur Totok.
Sementara itu, petugas kesehatan Puskesmas Pembantu Rejowinangun Utara, dr Therisa mengatakan kebanyakan ODP di Kelurahan Rejowinangun Utara adalah warga yang baru datang dari perantauan.
"Kondisi mereka baik-baik saja dan belum mengalami gejala klinis Covid-19. Namun demikian, mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri dan kami pantau," kata Therisa. []
Baca juga:
- Rincian Rp 27,5 M untuk Tangani Corona di Kota Tegal
- Strategi Jawa Tengah Gerakkan Ekonomi di Masa Corona
- Corona, Sehari Hanya 1 Tiket Bus Terjual di Rembang