Banyuwangi - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Ketapang, Banyuwangi masih belum mempunyai rencana melakukan penutupan Pelabuhan setelah munculnya informasi rencana umat Hindu di Bali melakukan Nyepi selama 3 hari.
Manager Operasional PT ASDP Ketapang Banyuwangi Heru Wahyono mengatakan pihaknya hingga hari Rabu 8 April 2020, belum menerima surat pemberitahuan dari Pemerintah Provinsi Bali maupun dari Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Bali, terkait rencana nyepi tersebut.
Jadi kita tahu cuma dari media sosial dan online. Kami di Cabang Ketapang menunggu perkembangan lebih lanjut, karena ini hal baru, tahun- tahun sebelumnya tidak ada.
“Sampai saat ini belum ada rencana penutupan pelabuhan Ketapang maupaun Pelabuhan Gilimanuk Bali. Karena belum ada pemberitahuan dari Pemerintah Provinsi Bali,” ujar Heru Wahyono kepada Tagar, Rabu, 8 April 2020.
Heru mengaku pihaknya baru mengetahui rencana nyepi 3 hari tersebut dari media sosial Meski demikian PT ASDP akan berkordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Bali maupun PHDI Bali, untuk meminta pendapat apakah Pelabuhan harus ditutup atau tidak.
“Jadi kita tahu cuma dari media sosial dan online. Kami di Cabang Ketapang menunggu perkembangan lebih lanjut, karena ini hal baru, tahun- tahun sebelumnya tidak ada. Kalau Nyepi tahun sebelumnya ya Nyepi itu. Ini Nyepi selama 3 hari, kami akan menjalin komunikasi dengan teman-teman di Bali bagaimana dimaksud dengan Nyepi 3 hari ini,” kata Heru.
Meski ada rencana Nyepi 3 hari, penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali hingga kini tidak ada lonjakan. Bahkan kata dia, justru ada tren penurunan penumpang. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, jumlah penumpang Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk rata-rata pencapai 20 ribu per harinya.
“Saat ini hanya tersisa 9 ribu penumpang per harinya, sehingga penurunya cukup drastis. Banyak menyebrang dari Pelabuhan Ketapang, mobil dan truk bermuatan sembako, karena mereka diperbolehkan oleh pemerintah Bali,” kata Heru.
Sementara itu, anak buah kapal Motor Maritim Rangga mengatakan masih belum ada sosialisasi dari pihak PT ASDP apakah pada saat Nyepi 3 hari di tutup atau tidak. Pihaknya masih menunggu informasi dari PT ASDP selaku operator penyebrangan terkiat rencana Nyepi 3 hari di Bali tersebut.
“Kita masih belum dapat informasi dari PT ASDP tentang rencana Nyepi 3 hari di Bali itu. Tapi Kami sudah tahu rencana Nyepi itu dari media. kita selaku penyedia jasa akan mematuhi imbauan diberikan PT ASDP selaku operator. Jika ditutup ya berarti berhenti dulu berlayar. Namun jika tidak ya jalan terus,” kata Rangga.
Sebelumnya, pemerintah desa adat dan keagamaan di Bali berencana melaksanakan nyepi Desa Adat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19, pada 18 hingga 20 April 2020 mendatang.
Nyepi desa adat ini berbeda dengan Nyepi tahun Caka. Pada perayaan nyepi tahun Caka warga Bali melaksanakan catur bratha atau melaksanakan empat pantangan. Akan tetapi pada nyepi desa adat hanya melaksanakan eka bratha atau satu pantangan yaitu tidak boleh bepergian. []