Nyaris Kalah, Penalti Kontroversial Selamatkan PSS

PSS Sleman selamat dari kekalahan setelah mendapat penalti kontroversial saat menjamu Semen Padang. Kedua tim bermain imbang 1-1.
PSS Sleman selamat dari kekalahan dan bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang di Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu 25 Mei 2019. Tampak pemain PSS Brian Ferreira berebut bola dengan pemain Semen Padang. (Foto: Tagar/Gonang Susatio)

Sleman - PSS Seman nyaris dipermalukan di hadapan pendukung sendiri. Melakoni laga kandang kedua di Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu 25 Mei 2019 malam, PSS selamat dari kekalahan setelah bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang. PSS diselamatkan aksi diving Kushedya Hari Yudo yang berbuahkan penalti. 

PSS kembali menjadi sorotan. Mengawali kompetisi di dua pertandingan kandang, tim promosi ini selalu menghadirkan kontroversi. Di laga pembuka melawan Arema FC, mereka menang 3-1. Namun kemenangan itu ternoda oleh rusuh antarsuporter. 

Insiden itu pun menelan korban pemain PSS sendiri. Pemain PSS U-16, Anggriyanto Faisal terkena lemparan potongan keramik yang dilemparkan suporter PSS ke arah pendukung Arema. Akibatnya, Faisal harus menjalani operasi. Beruntung dia tidak mengalami kebutaan.

Setelah insiden rusuh yang menjadikan PSS didenda Rp 200 juta dan tribun selatan harus dikosongkan selama empat pertandingan, kini tim Elang Jawa juga mengakhiri duel secara kontroversial saat menjamu Semen Padang

Tak masalah soal penalti itu. Saya tidak mau berkomentar. Yang jelas itu hak wasit. Itulah sepak bola dan saya menghormati keputusan wasit. Tetapi Anda bisa menilai soal penalti itu

PSS Mengalami Kesulitan

Di laga itu, PSS mengalami kesulitan menghadapi sesama tim promosi yang juga merupakan ulangan final Liga 2 2018. Meski menekan lawan, namun serangan PSS sesungguhnya tidak ada yang membahayakan gawang SP yang dikawal kiper Teja Paku Alam. 

Bahkan gawang PSS kebobolan lebih dulu saat Rosad Setiawan mencetak gol menit 31. Gol tercipta lewat serangan balik yang memanfaatkan kesalahan pemain PSS. 

Tuan rumah baru bisa menyamakan kedudukan lewat titik penalti oleh Ferreira menit 73. Ini menjadi penalti kontroversial karena Kushedya menjatuhkan diri sendiri alias diving di kotak penalti. Padahal, Kushedya sama sekali tidak berbenturan dengan pemain SP. Tidak ada kontak fisik saat pemain PSS itu menjatuhkan diri dan berguling memegang kakinya. 

Aksi teatrikal Kushedya membuat wasit Armyn Dwi Suryathin langsung menunjuk titik putih. Eksekusi penalti pun dituntaskan oleh Ferreira. Skor 1-1 bertahan sampai akhir laga dan PSS selamat dari kekalahan di kandang sendiri. 

Pelatih SP Syafriyanto Rusli menolak mengomentari penalti kontroversial karena diving pemain PSS. Menurutnya itu hak wasit yang memutuskan apakah itu perlu diberi penalti atau tidak. 

"Tak masalah soal penalti itu. Saya tidak mau berkomentar. Yang jelas itu hak wasit. Itulah sepak bola dan saya menghormati keputusan wasit. Tetapi Anda bisa menilai soal penalti itu," kata Syafriyanto. 

Dilanjutkannya, "Pertandingan berjalan menarik karena dua tim saling serang. Kami harus bekerja keras karena PS tim yang bagus." 

Syafriyanto dan SP juga menyampaikan terima kepada suporter yang datang dari Padang untuk memberi dukungan. 

"Kami berterima kasih kepada suporter yang jauh-jauh datang dari Padang untuk memberi dukungan kepada kami," kata pelatih. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura