Ninuk Pambudy dan Kontroversi Survei Litbang Kompas

Ninuk Pambudy menjadi perbincangan publik, Survei Litbang Kompas menuai kontroversi.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Ninuk Pambudy berpose saat menerima penghargaan Asian Digital Media Awards. (Foto:Instagram/ninuk.pambudy)

Jakarta, (Tagar 23/3/2019) - Nama Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Ninuk Pambudy menjadi perbincangan, selepas Litbang Kompas melakukan survei terkait elektabilitas kandidat capres, menggelinding ke hadapan publik.

Angka hasil survei yang dikeluarkan Litbang Kompas dipersoalkan beberapa pihak. Sebagian meragukan independensi Kompas sebagai media pada kancah pemilihan presiden, sebagian lain menuduh main aman.

Puncaknya, sebuah foto kebersamaan Ninuk Pambudy bersama salah satu kandidat calon presiden Prabowo Subianto, tersebar di media sosial Twitter.

Ninuk memberikan penjelasan kalau pertemuan dirinya dengan Prabowo, semata-mata demi menjaga independensi, karena sebelumnya ia juga bertemu presiden Jokowi. Namun, Gonjang-ganjing perihal keberpihakan Kompas dalam peta perpolitikan nasional tetap berkembang.

Menurut penelusuran ke berbagai sumber, Ninuk Pambudy adalah wartawan senior Kompas kelahiran  29 April 1960. Ayahnya, Moerdiono adalah seorang mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) era Orde Baru, yang menjabat sepanjang tahun 1988 sampai dengan tahun 1998.

Pemilik nama lengkap Ninuk Mardiana Pambudy itu menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1983) dan meraih gelar master dari Program Kajian Wanita, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia (2003) dengan judicium cum laude.

Sewaktu masih menjadi wartawan, dirinya pernah mewawancarai sejumlah tokoh-tokoh mentereng dunia. Di antaranya adalah dua orang pemenang Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz dan Muhammad Yunus, pada tahun 2007 silam.

Dia juga pernah mewawancara beberapa perancang/pebisnis mode internasional, antara lain, Karl Lagerfeld, Santo Versace, Oscar de la Renta, dan Anita Roddick.

Dirinya juga kerap diundang sebagai pembicara di acara-acara berkelas dunia semisal, forum diskusi Asia Tropic Style, Fashion Connections Singapore, (Singapura, 1998); Campaign for Real Beauty (2007); dan pembicara pada diskusi batik Yayasan Batik Indonesia (2009).

Kariernya di Kompas, berjalan lambat tapi pasti. Sebelum duduk di bangku Pemimpin Redaksi, Ninuk pernah menjadi Editor Iptek Kompas (1988- 1991), Editor Desk Kompas Minggu (1991- 1998), Wakil Editor Desk Non-Berita (Kompas Minggu) dengan liputan, antara lain, gaya hidup (2000-2010),  Editor Desk Investigasi Kompas (2010 -2012), dan duduk sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, pada Juni 2012. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.