Menelusuri di Mana Survei Internal BPN, Berapa Persen Prabowo Unggul?

Sejumlah program ekonomi Prabowo-Sandi dianggap BPN memberikan dampak baik bagi elektabilitas pasangan nomor urut 02.
Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon, mengklaim salah satu elemen yang membuat elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi unggul di survei internal BPN adalah program perbaikan ekonomi yang ditawarkan.

Menurut Fadli, sejumlah program bidang ekonomi dari Prabowo-Sandi memberikan dampak baik bagi elektabilitas pasangan nomor urut 02 tersebut.

Namun, Wakil Ketua DPR itu tidak menjelaskan secara detail terkait survei tersebut. Termasuk penjelasan di mana, kapan dan metode apa yang digunakan dalam survei. Dalam survei internal BPN, diketahui elektabilitas Prabowo-Sandi menang tipis dari Jokowi-Ma'ruf.

"Saya kira program ekonomi ya dan juga program-program yang langsung aktual disampaikan lebih realistis," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku pihaknya telah menggelar survei internal. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi berada diangka 54 persen, mengungguli Jokowi-Ma'ruf yang berada di angka 40-an persen.

"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40an (persen)," kata Dahnil lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (11/3).

Sementara Juru Bicara BPN lainnya, Ferdinand Hutahaean, mengatakan kepada Tagar News detail survei internal, termasuk salinan hasil survei, tidak dapat dibagikan kepada publik.

Politikus Partai Demokrat itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut ketika ditanya bagian apa saja terkait survei internal yang bisa dibagikan kepada publik.

"Salinan (hasil survei) itu tidak untuk publikasi, (melainkan) kepentingan internal," katanya singkat, melalui keterangan tertulis pada Kamis (21/3).

Baca juga: 

Berita terkait