Bantul - Belum lama ini beredar foto dan video di media sosial, seorang nenek jompo dibuang di DAM Sorogenen, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Nenek tersebut diturunkan dari mobil Kijang warna hijau yang belum diketahui identitasnya. Warganet menghujat perilaku yang sudah melakukan pembuangan itu. Tak sedikit warganet menduga yang membuang adalah pihak keluargnya.
Menanggapi hal itu, seorang relawan yang menemukan nenek tersebut, mengungkapkan fakta yang ada. Relawan itu bernama Masy Hadi Urc. Seperti dikutip Tagar dari beranda Facebook-nya, menjelaskan pihak yang membuang bukan keluargnya. Berikut penjelasnanya:
REALITAS LAPANGAN
Nenek 70 tahun di buang keluarganya? Nggak lah
Saya kok mempunyai analisa lain perihal viralnya Berita tentang adanya nenek nenek yang dibuang keluarganya. Kesan seperti itu tidak tampak saat kita wawancari di lokasi dan saat kita silaturahmikan langsung dengan keluarganya saat pengantaran.
Saat saya melakukan asesmen awal pada pertolongan pertama di kejadian itu, saya memang mendapat keterangan dari perangkat desa setempat (pak dukuh sorogenen) yang menerangkan bahwa ada yang melihat bahwa nenek itu diturunkan dari mobil toyota kijang warna cat hijau. Saya justru berpikiran lain, yakni mbah ngatinem itu diturunkan dari mobil yang ditumpanginya karena pengemudinya bingung nenek itu akan diantar ke siapa.
Yang pasti mobil yang ditumpangi nenek itu bukan keluarganya. Untuk hal ini saya bisa memastikan demikian karena saat nenek ini kita antarkan ke rumah keluarganya di kawasan tungkak Yogyakarta. Dipastikan keluarganya tidak memiliki mobil. Dan dapat dikatakan nenek ini tidak dibuang oleh keluarganya.
Bahkan suami nenek ngatinem ini telah 4 (empat hari) mencoba mencari istrinya yang memang sering ngeloyor pergi dan sudah berkali kali ditolong oleh petugas dari Dinas Sosial. Kesan pertama begitu gegap gempita, selanjutnya terserah data dan daya cerna anda.
Demikian penjelasan dari relawan yang menemukan dan mengantarkan nenek kepada keluarganya. Penjelasan dari Masy Hadi Urc ini juga sempat diviralkan oleh warganet di sejumlah grup Facebook. []