Singkil - Nelayan Singkil Utara, Aceh Singkil, Aceh mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil agar memberikan anggaran terkait pengerukan anak laut yang kondisinya mengalami pendangkalan yang cukup memprihatinkan dan semakin meresahkan nelayan yang melintas.
"DPRK Aceh Singkil di minta sikap responnya harus peka dan tanggap tentang aspirasi masyarakat, jangan main-main," kata Hermansyah, salah seorang Nelayan di Gosong Telaga Timur kepada Tagar, Rabu 4 Desember 2019.
Sering membuat patah baling-baling perahu nelayan.
Kata Hermansyah jika tidak cepat diambil tindakan bisa jadi nantinya masyarakat yang hampir sebagian nelayan tidak bisa melaut.
"Apalagi saat sekarang ini sedang musim pasang surut patah. Dasar danau anak laut yang dipenuhi tanggul dan sering membuat patah baling-baling perahu nelayan," ujarnya.
Sambung Herman, dengan adanya pengerukan danau anak laut nantinya, nelayan bisa dengan leluasa kembali untuk melaut. "Kondisi nelayan saat ini sering bertabrak sampannya karena begitu sempitnya alur yang dilalui apalagi pada malam hari," katanya.
Danau Anak Laut selain untuk akses mencari nafkah para nelayan, juga berfungsi sebagai wadah penampung apabila intensitas hujan dan debit air yang turun cukup tinggi dari alur sungai mana pun penampungnya satu-satunya anak laut.
"Jika wadah semakin dangkal, maka pembuangan debit muara air ke anak laut normalisasinya semakin lamban," ujarnya.
Sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil Ramli Boga mengatakan pihaknya berjanji akan menggodok kembali terkait gagalnya pengadaan pengerukan danau anak laut dengan anggaran Rp 1 Milyar.
"Saya dan rekan anggota DPRK Aceh Singkil dapil satu, akan berupaya memasukkan kembali kegiatan itu di mata anggaran perubahan," katanya. []
Baca juga:
- Diduga Proyek Dicoret DPRK, Warga Singkil Gelar Aksi
- Penyebab Aceh Termiskin di Sumatera
- Seratusan Masa Demo Tuntut Janji Bupati Aceh Singkil