Banda Aceh - Nelayan di Provinsi Aceh menemukan sebuah kapal asing yang terombang-ambing di perairan pantai barat Tanah Rencong. Belum diketahui asal muasal kapal tersebut.
Direktur Kepolisian Air dan Udara (Dirpolairud) Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, Komisaris Besar Polisi Jemmy Rosdiantoro mengatakan, kapal tersebut ditemukan oleh nelayan bernama Mikdar, 42 tahun pada Selasa, 2 Juni 2020 pukul 10.00 WIB.
“Kapal asing itu ditemukan lebih kurang 50 mil dengan menempuh waktu lebih kurang 14 jam dari pantai Ujung Raja,” kata Jemmy saat dikonfirmasi Tagar, Rabu, 17 Juni 2020.
Ia menjelaskan, pada saat ditemukan kapal tersebut dalam keadaan kosong terombang-ambing di laut. Di dalam kapal, para nelayan menemukan ikan yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.
“Sekitar pukul 13.00 WIB oleh saksi yang menemukan kapal tersebut ditarik dan tiba pukul 03.00 WIB ke Pelabuhan Ulee Cot Desa Dayah Geulumpang, Kota Banda Aceh,” tutur Jemmy.
Kata Jemmy, Direktorat Polairud Polda Aceh belum bisa menyimpulkan dari mana asal muasal kapal tersebut. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan, termasuk mencari tahu siapa nahkodanya.
Benar, ditemukan di Pulo Aceh tanpa awak, 30 mil Pulo Aceh, yang ditemukan oleh nelayan tuna.
“Saat ini Polairud Polda Aceh sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang keberadaan kapal asing tersebut di perairan kita dan kapal sudah kami amankan,” ujar Jemmy.
Sementara, Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek juga membenarkan penemuan kapal asing itu. Kapal ini ditemukan kurang lebih 30 mil dari Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
“Benar, ditemukan di Pulo Aceh tanpa awak, 30 mil Pulo Aceh, yang ditemukan oleh nelayan tuna,” kata Miftach saat dihubungi Tagar, Rabu, 17 Juni 2020.
Sebelumnya, Direktur Polairud Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Jemmy Rosdiantoro juga menuturkan, selain memantau pergerakan ratusan etnis Rohingya yang mendekati perairan Selat Malaka, pihaknya juga memantau setiap indikasi masukknya kapal asing ke wilayah RI.
“Negara kami tidak meratifikasi masalah pengungsi, sehingga apabila pengungsi tersebut (Rohingya) sampai ke Indonesia akan membuat masalah baru, apalagi dalam situasi wabah Covid-19 ini,” ujarnya. []
Baca juga:
- Nelayan di Tegal Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas
- Hilang Seminggu, Nelayan NTT Ditemukan Selamat
- Detik-detik Hilangnya Nelayan Rembang di Laut