Nekat Merampas di Sleman demi Biayai Sekolah Anak

Pelaku perampasan disertai penganiayaan di Sleman berdalih terdesak ekonomi. Uang hasil kejahatan akan digunakan biayai sekolah anaknya.
Anggota Polsek Pakem, Sleman, memperlihatkan tersangka dan barang bukti perampasan disertai penganiayaan terhadap warga Kotagede, Yogyakarta. Pelaku mengaku aksi itu demi biayai sekolah anaknya. (Foto: Tagar/Evinur Afiah)

Sleman - HF, 25 tahun, pelaku perampasan disertai penganiayaan bermodus akun Facebook perempuan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), buka suara soal aksinya. Ia nekat melakukan kejahatan itu karena desakan ekonomi. 

Kepada anggota Polsek Pakem yang menangkapnya, pria warga Pakem ini mengaku hasil perampasan sedianya akan digunakan untuk membiayai sekolah anaknya.  

"Dari pengakuan HF, uang itu dia gunakan untuk bayar sekolah anaknya," kata Kepala Polsek Pakem Ajun Komisaris Polisi Chandra Tulus Widiantoro didampingi Perwira Unit 1 Reserse Kriminal Polsek Pakem Inspektur Polisi Dua Lili Mulyadi, Senin, 10 Agustus 2020.

Dari pengakuan HF, uang itu dia gunakan untuk bayar sekolah anaknya.

Di hadapan penyidik, HF menyampaikan dua anak yang masih di bawah umur. Satu perempuan usia lima tahun yang sudah sekolah TK dan satu laki-laki usia empat bulan.

Menurut Chandra, HF merupakan residivis dengan kasus pencurian di Sleman. HF bebas pada tahun lalu. Semenjak itu, dalam kesehariannya, FH bekerja sebagai buruh harian lepas. Penghasilannya tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Karena desakan ekonomi, akhirnya HF nekat berbuat kejahatan penipuan dengan kekerasan yang dilakukan bersama tersangka DR warga Katekan, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: 

Diberitakan sebelumnya, HF dan DR merampas uang Rp 1 juta dan handphone milik Dion Sasikirono, 30 tahun, warga Kotagede, Yogyakarta, Jumat, 7 Agustus 2020. Tak hanya merampas, dua tersangka juga menganiaya korban. 

Modusnya, HF membuat akun Facebook palsu perempuan dan mengajak Dion ketemuan di sekitar penginapan Anggun, Dusun Wonogiri, Pakembinangun, Kecamatan Pakem. Setelah ketemu HF langsung melabrak Dion dengan mengaku sebagai suami dari perempuan yang akan diajak bertemu.    

Dion diajak ke tempat sepi dan dihajar oleh dua tersangka. Barang berharga dirampas dan korban ditinggal begitu saja. Kasus itu terungkap dalam waktu kurang dari 24 jam. HF diringkus saat hendak menjual handphone di Kaliurang dan DR ditangkap di rumahnya, Sabtu, 8 Agustus 2020. []

Berita terkait
Warga Magelang Bersimbah Darah Dibegal di Sleman
Warga Muntilan, Magelang, Jawa Tengah menjadi korban begal di Sleman, Yogyakarta. Selain terluka, uang jutaan rupiah raib.
Rayuan Perempuan Palsu Berujung Perampasan di Sleman
Warga Sleman menjadi korban bujuk rayuan seseorang yang mengaku perempuan di medsos. Setelah bertemu ternyata laki-laki dan merampas hartanya.
Waspada, Ular Jadi Modus Rampas Motor di Yogyakarta
Warga Yogyakarta harus waspada. Baru-baru ini ada modus baru perampasan motor dan barang berharga, yakni dengan ular.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.