Negosiasi Pembebasan Sandera KM Mina Sejati Alot

Proses negosiasi antara pembajak kapal KM Mina Sejati dan aparat TNI masih berlangsung.
Logo BMKG. (Foto: BMKG)

Ambon - Proses negosiasi pembebasan terhadap para ABK KM Mina Sejati termasuk nahkoda di perairan Kei Besar, Kota Tual, Maluku, Senin 19 Agustus 2019, berlangsung alot antar Aparat TNI-AL dan tiga pembajak kapal tersebut.

Kepala Kantor Basarnas Ambon Muslimin mengatakan, proses negosiasi sudah berlangsung sejak Minggu 18 Agustus saat pertama kali KM Mina Sejati di temukan di perairan Kei Besar.

Namun hingga Senin 18 Agustus siang ini negosiasi belum ada kesepakatan.

"Negosiasi masih alot antar Aparat TNI-AL dan tiga ABK yang membajak KM Mina Sejati," ujar Muslimin melalui pesan WhatsApp kepada Tagar, Senin 19 Agustus 2019.

Meski begitu, Muslimin enggan merincikan kesepakatan dalam proses negosiasi yang belum ada kata sepakat itu. Dia mengatakan, KRI Teluk Lada milik TNI-AL Lanal Aru masih berada tak jauh dari KM Minas Sejati untuk melakukan negosiasi.

Kondisi terakhir 20 ABK termasuk nahkoda belum diketahui pasti nasib mereka hingga kini. Pasalnya kapal masih dikuasai tiga ABK yang membajak KM Mina Sejati berinisial NH masinis, FDL ABK dan QIM ABK.

Saat ini, kondisi KM Mina Sejati sudah mau tenggelam karena air masuk melalui dek mesin lambung kapal.

"Kondisi Kapal KM Mina Sejati air sudah masuk sampai 50 persen melalui Dek mesin lambung kapal," tandasnya.

Muslimin menjelaskan, operasi pembebasan sandera ini, melibatkan satu armada kapal perang KRI Teluk Lada dengan 100 personil. Kemudian dibantu 11 personil Brimob, empat personil Polair, tiga personil Bakamla, Polres Maluku Tenggara 12 personil dan Pos SAR Tual 12 personil.

Diketahui KM Mina Jaya, 17 Agustus 2019 dibajak tiga ABK saat kapal berada di Perairan Aru, Maluku. Jumlah ABK keseluruhan 36 sudah termasuk ABK, 13 ABK lainnya menyelamatkan diri ke laut. Dua dari tiga belas ABK tewas karena tak bisa berenang.

Sedangkan 11 ABK lainnya diselamatkan Kapal penangkapan. Kini di atas KM Mina Sejati terdapat 23 ABK termasuk nahkoda, tiga diantara pembajak kapal yang juga ABK kapal tersebut.

:Baca juga:

Berita terkait
HUT ke-74 RI, Kapolda Maluku Pimpin Upacara di Laut
Kapolda Maluku Royke Lumowa memimpin upacara 17 Agustus dari atas laut. Menurut dia, hal ini perlu dilakukan karena wilayah Maluku dikepung lautan.
Resmi, Aduan Korupsi di Maluku Tak Langsung Dipidana
Pemda Maluku menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama APH, terkait aduan korupsi di penyelenggara pemerintah di wilayah itu.
Kapal Nelayan Terbalik di Perairan Maluku
kapal nelayan dilaporkan terbalik di perairan Tanjung Kayu Putih, Kabupaten Pulau Buru Maluku.