Bogor- Pendiri Narasi TV Najwa Shihab mengakui investigasnya terkait skandal mafia sepak bola pada tahun 2018 tidak netral. Najwa mengaku ketika itu berpihak pada kepentingan publik.
"Kami berturut-turut membuat laporan dan melakukan investigasi soal skandal mafia bola. Ketika itu saya tidak netral," kata Najwa Shihab ketika berbagi pengalaman dalam web seminar 'Memahami Oligarki' yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, Jakarta, 9 Juni 2020.
Ketika itu saya tidak netral
Hingga kini, kata pengasuh program gelar wicara Mata Najwa ini, masih banyak orang belum bisa membedakan antara netralitas dan independsi. Menurut Najwa, kedua konsep itu maknanya berbeda.
"Netral bisa diartikan tidak berpihak pada siapa pun dan apa pun. Independen bisa dimaknai bebas dari kepentingan kecuali kepentingan publik dan kebenaran," ujar jurnalis kelahiran Makassar ini.
Baca juga:
Najwa percaya media atau wartawan bisa saja tidak netral. Media tersebut, contohnya, memihak satu pihak karena menilai keburukan tak terjadi seandainya tidak menyatakan keberpihaknya.
"Tapi yang menjadi kunci adalah, ketika media itu menunjukkan keberpihakan, harus dipastikan melalui proses yang ketat: verifikasi dan konfirmasi karena adalah jantung dalam jurnalisme," ujarnya.
Laporan Mata Najwa kemudian mendorong kepolisian membentuk satuan tugas anti mafia sepak bola yang dipimpin oleh Brigjen Hendro Pandowo dan Brigjen Krishna Murti. Satgas inilah yang menyeret Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono masuk ke penjara setelah terbukti merusak barang bukti kasus pengaturan skor.
"Saya tidak punya kepentingan apapun selain memastikan bahwa pertandingan di lapangan hijau tidak dikuasai mafia. Saya berusaha independen di sana," kata Najwa.
Verifikasi, kata dia, yang membedakan antara produk jurnalistik dan gosip. Ini jugalah yang ia terapkan ketika membongkar skandal mafia sepak bola dan kemudian disiarkan dalam Mata Najwa beberapa episode.
Sebagian orang menilai Najwa menyajikan programnya tidak berimbang lantaran narasumber dari PSSI tak pernah tampak. Tapi menurut Najwa, pihaknya telah mengundang pengurus PSSI berbicara di Mata Najwa tapi mereka tak mau datang.
"Saya tidak punya kepentingan apapun selain memastikan bahwa pertandingan di lapangan hijau tidak dikuasai mafia. Saya berusaha independen di sana," kata Najwa.
Berkat investigasi yang menghebohkan dunia sepak bola itu, banyak kalangan mendorong Najwa memimpin PSSI. Tapi perempuan yang pernah masuk nominasi Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow Presenter ini mengaku tak punya niat menjabat di sana.
"Saya tidak ada keinginan menjadi ketua umum PSSI atau pengurus PSSI. Saya tidak punya klub, nggak peduli siapa yang menang, mau Persija, Persib, Persipura asal menangnya bersih," kata Najwa Shihab.[]