Untuk Indonesia

Mutilasi Kalibata City, Kenapa Rinaldi Kepincut Laeli

Kok bisa Rinaldi kepincut Laeli, hingga akhirnya tewas dimutilasi di Kalibata City. Padahal ekonominya mapan, istrinya orang Jepang, cantik pula.
Ilustrasi - suram. (Foto: Tagar/Unsplash/Andrik Langfield)

Oleh: Lutfi Bakhtiyar*

Tidak sedikit netizen bertanya, "Kok bisa Rinaldi kepincut Laeli, hingga akhirnya tewas di Kalibata. Padahal ekonominya mapan, istrinya orang Jepang, cantik pula."

Jujur saja saya juga heran," Kok bisa bertahan 20 tahun terus dengan emaknya Ken?" Mertua yang kebetulan sedang makan bersama langsung ngeklek, qiqiqiqi.

Masyarakat Jepang bersistem patriarki, laki-laki lebih dominan. Pada pernikahan dengan cara Shinto, wajah dan tubuh perempuan akan dibedak putih, pertanda bahwa hak suamilah yang akan memberi warna sang istri.

Umumnya perempuan Jepang dipersiapkan menjadi 専業主婦(sengyousyufuu: Ibu Rumah Tangga). Lebih suka kalau suaminya bekerja dan jarang pulang karena dia bisa beberes juga membesarkan anak.

Pola pikir seperti ini yang menyebabkan eksekutif perusahaan Jepang kebanyakan laki-laki, karena perempuan kalau sudah menikah pasti resign, sedang yang masih lajang terancam 過労死 (Karousi: Tewas karena kerja terlalu keras) karena tidak enak menolak tugas.

Kalaupun bekerja, Ibu-ibu Jepang lebih memilih アルバイト(artbaito:partime).

Kok bisa Rinaldi kepincut Laeli, hingga akhirnya tewas di Kalibata. Padahal ekonominya mapan, istrinya orang Jepang, cantik pula.

Masalahnya ketika masuk penghasilan sang suami ternyata tidak bisa menutupi kebutuhan keluarga. Sang Istri akan menuntut suaminya untuk lebih 頑張る(gambaru: berusaha).

Ditambah lagi kalau 国際結婚 (kokusai kekkon: Pernikahan beda negara). Orang Indonesia pasti tidak siap jika sang Istri menuntut agar ia bekerja lebih keras apalagi di kantor posisinya lumayan tinggi, dengan latar belakang pendidikan yang tinggi pula.

Di saat galau inilah Rinaldi menemukan sosok Laeli, perempuan berpendidikan tinggi pula. Pastinya ada intelectual-emotional chemistry yang selama ini tidak didapatkan dari si Mbak Jepang.

Dan terjadilah tragedi Kalibata.

Bagaimana dengan si Mbak Jepang? Pastinya bingung, malu, dan takut setengah mati.

Meski si Mbak akan tercatat sebagai 夫と死別した女性 (Otto to shibetsushita jyosei: janda ditinggal mati), kalau kematiannya seperti ini kan dicap sebagai istri yang tidak bisa mengurus rumah tangga.

Bukan sesuatu yang mudah lho ya karena Si Mbak mungkin sudah merasa dirinya berbakti kepada suami dengan mengorbankan fitrahnya sebagai ibu rumah tangga menjadi pramugari demi menyokong ekonomi sambil merawat suami dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Dalam berumah tangga, perempuan Jepang selalu strik pada masalah beberes dan menu makanan, hingga permintaan pembantu rumah tangga sangat sedikit.

Sayangnya, lelaki Indonesia berusaha mendapatkan kembali pride-nya kebanyakan dengan selingkuh!

Andai Anda bertemu Si Mbak Jepang istri mendiang Rinaldi, apa yang Anda akan sampaikan?

*Warga Negara Indonesia, Tinggal di Jepang

(Tulisan ini sebelumnya sudah diunggah di Facebook Lutfi Bakhtiyar)

Berita terkait
Laeli, Tersangka Mutilasi Rinaldi Sosok Penurut di Keluarga
Tersangka mutilasi di Apartemen Kalibata City sudah 1,5 tahun putus kontak dengan keluarganya di Kabupaten Tegal.
Keluarga Laeli Ungkap Sosok Djumadil Pelaku Mutilasi Rinaldi
Ayah Laeli menduga Djumadil memberikan pengaruh buruk terhadap anaknya. Apalagi sebelum mengenal Djumadil, Laeli sosok penurut dan pintar.
Kata-kata Cinta Laeli Atik Supriyatin Pemutilasi Rinaldi Harley
Tersangka mutilasi di Kalibata City, Laeli Atik Supriyatin ternyata suka menulis melalui blog pribadinya.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.