Musim Kemarau, Dirut PDAM Bantaeng Imbau Warga Hemat Air

PDAM Bantaeng mengaku saat ini tengah mengalami penurunan debit air yang diproduksi dari mata air dan air permukaan. Untuk itu warga di minta hemat air.
Direktur PDAM Bantaeng, Ilyas.

Bantaeng - PDAM Bantaeng mengaku saat ini tengah mengalami penurunan debit air yang diproduksi dari mata air dan air permukaan. Terlebih saat ini masih dalam musim kemarau.

Direktur PDAM Bantaeng, Ilyas meminta agar masyarakat senantiasa menjaga volume penggunaan air. Sebab, PDAM tak bisa memprediksi kapan terjadinya penurunan yang bisa berdampak kurangnya pasokan air yang mengaliri pipa jaringan ke rumah-rumah warga.

"Kita berharap, para pelanggan ini, punya persiapan cadangan bak penampung air. Ketika malam hari, menampunglah (air). Karena kita tidak bisa prediksi sekarang ini, trauble itu apa, sewaktu-waktu itu bisa terjadi," kata dia, Rabu, 14 Agustus 2019.

Dia mengatakan, pasca padam listrik punya pengaruh besar berkurangnya aliran air masuk ke rumah-rumah pelanggan. "Karena kan pipa kosong, yang ada hanya udara, nah kalau baru menyala begitu butuh waktu untuk mengalir lagi karena udara harus didorong oleh air, sementara pipa jaringan kan panjang," jelas dia.

"Harapan kami yah, menampunglah air. Pakailah secukupnya, kebutuhan perorang itu kan maksimal 100 liter per hari, kalau lima orang dalam satu rumah yah empat atau lima kubik itu sudah luar biasa, sudah ada persiapan kalau kita sedang ada trouble," lanjutnya.

Selain masalah di musim kemarau dan konstalasi kelistrikan, PDAM Bantaeng juga mengakui masalah yang kerap dihadapi adalah kerusakan jaringan pipa yang tertanam di dalam pedestrian atau bahkan di bawah jalan beraspal karena invasif dari akar pohon trembesi.

Diakuinya pohon yang dititpkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah sewaktu masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng itu cukup merepotkan. Pasalnya, akar pohon trembesi bersifat invasif alias menyerang segala yang ada di sekitarnya.

"Kita kan masih menggunakan pipa PVC atau pipa plastik. Sementara kalau akar pohon trembesi itu kan dia bisa masuk ke pipa, kalau sudah dihimpit (lalu pecah), itu akarnya bisa masuk ke pipa kita, kaya rambut saja masuk, di dalam itu mulai membesar hingga akhirnya pipa dipenuhi akar," jelasnya.

Dia pun mengatakan, jika saja ada seorang pelanggan yang pertanyakan mengapa aliran air tidak terdistribusi secara maksimal, bahkan berangsur-angsur tidak mengalir, dia memastikan bahwa hal itu disebabkan oleh akar pohon trembesi.

"Kalau misalnya ada pelanggan yang bertanya, pak kenapa air saya tidak bagus mengalir, padahal bulan lalu itu bagus, lalu ditanya sejak kapan, mereka ada yang jawab baru minggu ini tidak lancar misalnya, nah itu sudah positif disebabkan karena akar," tegasnya.

Untuk menangani hal itu, PDAM Bantaeng saat ini tengah mengajukan usulan rencana perubahan jaringan perpipaan di perkotaan Bantaeng.

Hanya saja dia belum bisa memastikan kapan pengerjaan penggantian pipa perkotaan itu, namun demikian, dia memsatikan kalau perubahan jaringan pipa nantinya, tidak lagi menggunakan pipa PVC melainkan menggunakan pipa berbahan besi dan berbahan karet yang dipastikan bertahan hingga puluhan tahun. []

Baca juga:

Berita terkait
MUI Sosialisasi UU Produk Halal di Bantaeng
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Sosialisasi Undang-Undang nomor 33 tahun 2014 tentang produk halal di kota Bantaeng.
Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji, Pemda Bantaeng Lakukan OP
Pemkab Bantaeng melakukan operasi pasar (OP) untuk mengantisipasi kelangkaan tabung gas 3 Kilo.
Aksi Vandalisme di Lapangan Basket, Dispora Bantaeng: Wajar
Aksi vandalisme tampak di lapangan basket sport center atau pusat olahraga pantai Seruni, jalan Seruni kecamatan Bantaeng, kabupaten Bantaeng.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina