Motif Pegawai Bank di Surabaya Diculik Mantan Pacar

Polrestabes Surabaya menangkap tiga orang tersangka dan satu masih DPO dalam kasus penculikan serta penyekapan seorang pegawai bank.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran bersama tiga tersangka dalam jumpa pers kasus penculikan dan penyekapan karyawan bank di Mapolrestabes Surabaya, Selasa, 11 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya meringkus tiga tersangka penculikan dan penyekapan terhadap karyawan bank di kawasan Jalan HR Muhammad Surabaya berinisial WNP, 23 tahun. Adapun otak penculikan dan penyekapan adalah mantan pacar korban berinisial IB, 29 tahun.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Sudamiran mengatakan selain menangkap tersangka utama, tim Reserse Mobil Satreskrim Polrestabes Surabaya juga menangkap dua tersangka lainnya yakni HKM, 40 tahun dan ZN, 30 tahun. Sudamiran mengatakan motif penculikan terhadap WNP adalah sakit hati.

Tetapi korban setelah mau masuk ke mobil ternyata disitu ada tiga rekan lainnya, kemudian merampas handphone kemudian dibawa ke Madura.

"Motifasi penyekapan pertama adalah sakit hati, karena salah satu tersangka pernah pacaran lima tahun dan diputus. Kemudian motivasi kedua ada dugaan pelecehan seksual, tapi ini masih kita dalami," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Selasa, 11 Agustus 2020.

Sudamiran mengaku korban diculik dan disekap di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Korban disekap oleh tersangka sejak tanggal 4 hingga 10 Agustus 2020.

Baca juga:

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan, pelaku bernama Ibra warga Desa Guluk-guluk Kabupaten Sumenep, Madura melakukan penculikan terhadap Wanda karena sakit hati. Ibra diputus oleh perempuan berusia 23 tahun itu setelah menjalin kasih selama lima tahun.

Sudamiran menjelaskan kronologi penculikan dilakukan di pintu Graha Family. Saat itu, IB merayu WNP agar bersedia diantar pulang menggunakan mobil. Namun, di dalam mobil tersebut ternyata ada tiga teman IB.

"Tetapi korban setelah mau masuk ke mobil ternyata disitu ada tiga rekan lainnya, kemudian merampas handphone kemudian dibawa ke Madura," kata dia.

Korban disekap di salah satu kamar rumah rekan IB di Madura mulai 4 Agustus malam sampai 10 Agustus dalam keadaan terkunci. Handphone milik WNP juga diambil oleh tersangka agar tidak dapat berkomunikasi dengan keluarganya.

Polisi langsung bergerak ketika ada laporan dari keluarga korban bahwa Wanda diculik. Akhirnya Polrestabes Surabaya menangkap tersangka Ibra bersama tiga rekannya di Desa Guluk-guluk Sumenep Madura pada Senin 10 Agustus 2020 pukul 05.00.

Sudamiran menegaskan, saat ini polisi masih mendalami adanya dugaan penganiayaan atau pelecehan selama korban disekap. Begitu juga ketika korban masuk mobil dan dibawa ke Sumenep.

"Kita masih dalami selama korban disekap," tuturnya.

Polisi saat ini memburu satu pelaku lainnya yang diduga ikut terlibat penculikan. Polrestabes Surabaya juga akan memproses hukum pemilik rumah karena ikut menyediakan kamar untuk penyekapan korban.

"Ada satu orang DPO dan memberikan kesempatan rumah, kita proses juga," ucapnya.

Keempat tersangka akan dijerat Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dengan ancaman 12 tahun penjara. dan pasal 33 ayat 1 KUHP dengan ancaman 6 tahun penjara.

Sementara tersangka IB mengaku nekat menculik dan menyekap WNP karena alasan sakit hati. Apalagi, rencana pernikahan batal menemui titik sepakat antara kedua orang tua.

"Ini gara-gara simpang siur. Cewek saya bilang ibu tidak setuju dan (sementara) ibunya juga tidak setuju. Jadi tidak langsung klop (cocok). Kalau (pihak keluarga) cewek saya tidak setuju kan disa diundur. Begitu juga, kalau ibu saya tidak setuju bisa diundur," kata dia. []

Berita terkait
Faktor Surabaya Keluar dari Zona Merah Covid-19
Ketua Rumpun Tugas Satgas Covid-19 Jatim pewarnaan peta Covid-19 ditentukan pemerintah Satgas pusat. Saat ini Surabaya sudah masuk zona oranye.
Swab 4 Pedagang Pasar Osowilangun Surabaya Negatif
Sebelumnya Pemkot Surabaya melakukan melakukan rapid test dan hasilnya 4 pedagang dan 9 pengunjung reaktif. Tetapi hasil swab menunjukkan negatif.
Usai Lampu, Pemkot Surabaya Siap Ganti Rumput GBT
Pemkot Surabaya terus mengebut persiapan Stadion GBT yang menjadi Piala Dunia U-20. Setelah pemasangan lampu, kini mengganti rumput standar FIFA.