Motif Asmara, Dua Warga Bangkalan Tragis Tewas Dibunuh

Hanya karena asmara, dua warga Bangkalan bernama Seinul Arif dan Farida tewas dibunuh.
Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan memberikan keterangan Pers kasus pembunuhan dugaan asmara yang dilakuakan kakak-beradik di wilayah hukum Bangkalan. (Foto: Tagar/Nurus Solehen)

Bangkalan - Dua warga Bangkalan Seinul Arif dan Farida tewas tragis dibunuh Abdul Aziz di Jalan Raya Binoh, Kecamatan Burneh, pada Selasa 6 Agustus 2019, sekitar pukul 19.30 WIB.

Kedua korban berlatar belakang dari lain desa. Seinul warga Desa Perreng, Kecamatan Arosbaya. Sementara Farida dari Desa Pandan, Kecamatan Burneh.

Aziz membunuh Seinul dan Farida, lantaran tidak terima kakak iparnya Farida berboncengan dengan pria lain. Pengakuan Aziz, Farida masih berstatus suami-istri dengan kakak kandungnya Muzemmil.

Baca lainnya: Polisi Amankan Diduga Pembunuh Siswi SMK di Tarutung

Sebenarnya insiden pembunuhan ini tidak hanya dilakukan Aziz. Namun juga Muzemmil. Keduanya berkompromi untuk melakukan tindak kejahatan. Muzemmbil bertugas membawa motor sambil membonceng Aziz. Sementara Aziz yang mengekskusi pembunuhan dengan parang.

Kakak-beradik tersebut berasal dari Desa Sangra Agung, Kecamatan Socah. Polisi hanya membekuk pelaku Aziz. Sedangkan Muzemmil melarikan diri dan masuk sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Status korban dengan pelaku ini masih ada hubungan pernikahan, yakni antara Farida dan Muzemmil. Namun mereka sudah pisah ranjang,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan dalam rilisnya, Kamis 8 Agustus 2019.

DPO Muzemmil bakal dilakukan koordinasi dengan polisi di wilayah hukum Surabaya dan Sidoarjo. Karena Muzemmil dikabarkan melarikan di sekitar kawasan daerah tersebut.

"Muzemmil sudah jadi DPO Polres Sidoarjo dan juga Polrestabes Surabaya dengan kasus berbeda. Polisi sedang mengejar pelaku dan mendalami," ungkapnya.

Pasalnya, kedua korban berboncengan sepeda motor Kawasaki Ninja tanpa nopol dari arah barat ke timur. Tiba-tiba ada seseorang menghadang dan menghujam dengan sebilah senjata tajam.

"Akibat hujaman yang keras, Seinul langsung tewas di lokasi. Sementara Farida melarikan diri," kata Kasubag Humas Polres Bangkalan Iptu Suyitno.

Meski melarikan diri, Farida tidak bisa menghindar dari amukan pelaku. Ia dikejar, lalu ditikam hingga tewas. Farida ditemukan bersimbah darah di tepi sawah jerami padi.

Baca lainnya: Siswi SMK di Tarutung, Ditemukan Tewas Tanpa Busana

"Farida sempat melarikan diri ke area persawahan. Namun dikejar oleh pelaku dan di bacok hingga meninggal dunia," paparnya.

Tubuh keduanya ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Korban Seinul ditemukan dengan posisi terlentang miring menghadap bahu jalan dengan kepala menghadap ke atas.

Seinul mengenakan sarung berwarna orange dengan kemeja berwarna krem. Korban menderita luka bacok pada betis sebelah kiri, luka bacok di bagian leher, dan luka bacok di bagian wajah

Sedangkan mayat Farida ditemukan dengan posisi telungkup, kepala menghadap tanah dengan memakai atasan berwarna hijau tua dan sarung berwarna hijau muda bermotif bunga. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.