Jakarta - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mengatakan merger bank syariah BUMN tidak akan menutup pasokan modal untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, sejauh ini pemerintah tengah menyiapkan ekosistem keuangan syariah yang lengkap.
"Mulai A sampai Z dapat menjangkau mulai dari paling kecil atau ultra mikro, kecil, sedang sampai besar," kata Ma'ruf Amin dalam webinar potensi syariah pascapandemi di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020, seperti dikutip dari Antara.
Pemerintah nantinya akan menambah jumlah dan memperluas pendirian bank wakaf mikro.
Saat ini, kata Ma'ruf, pemerintah sedang memulai proses penggabungan tiga bank syariah yang ada di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah. Sejauh ini, proses tersebut sudah ditandatangani conditional merger agreement (CMA), dan diharapkan bank syariah baru tersebut dapat beroperasi pada Februari 2021.
"Bank syariah yang baru diharapkan akan mampu bersaing secara kompetitif di tingkat global," ucap Ma'ruf.
Untuk lembaga keuangan ultra mikro, pemerintah nantinya akan menambah jumlah dan memperluas pendirian bank wakaf mikro. Sementara, pemerintah juga akan memberikan dukungan yang lebih besar untuk pengembangan lembaga keuangan mikro baitul maal tamwil (BMT) dan koperasi syariah ke depannya.
Terkait bank wakaf mikro, menurut Wapres, akan didukung melalui Kementerian Sosial (Kemensos). Nantinya, Kemensos akan melayani usaha sangat kecil yang membutuhkan modal dibawah Rp 3 juta, sedangkan kalangan usaha kecil di atas nilai Rp 3 juta akan dilayani BMT, lembaga keuangan mikro syariah (LMKS), dan koperasi syariah.
Ma'ruf menambahkan, pemerintah juga akan memperbesar intervensi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang ada di Kementerian Koperasi dan melalui KUR syariah di bank syariah baik untuk usaha mikro kecil atau usaha menengah. Dengan berbagai kebijakan tersebut, tidak perlu dikhawatirkan merger tiga bank syariah pelat merah akan menutup akses UMKM untuk mendapatkan permodalan.
"Justru pemerintah sedang menyiapkan ekosistem keuangan syariah lengkap," tuturnya. []
- Baca Juga: Merger Bank Syariah BUMN, Laba BRIS Melesat 238 Persen
- Merger Bank Syariah BUMN, Harga Wajar BRIS Cuma Rp 781/Unit
