Jakarta - Menjelang merger bank syariah BUMN dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah, kinerja PT Bank BRI Syariah Tbk mencatat pertumbuhan positif. Emiten berkode BRIS ini mencatat pertumbuhan laba bersih yang impresif pada triwulan III 2020, sebesar 238 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp190,5 miliar.
Peningkatan laba bersih BRI Syariah di triwulan III 2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari.
Di sisi aset, terjadi kenaikan 51,40 persen menjadi Rp 56 triliun. Tidak hanya laba, pertumbuhan pembiayaan dan dana murah Perseroan juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Direktur Utama BRI Syariah, Ngatari menyebutkan, hingga triwulan III 2020 BRIS menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 40 triliun, bertumbuh 57,90 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen ritel (SME, mikro dan konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.
“Peningkatan laba bersih BRI Syariah di triwulan III 2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana,” tutur Ngatari seperti diberitakan dari emitennews.com, Senin, 26 Oktober 2020.
Secara rinci, pada triwulan III 2020, komposisi pembiayaan konsumer menjadi yang domininan dalam penyaluran pembiayaan di BRI Syariah. Pembiayaan konsumer ini menjadi salah satu fokus penyaluran pembiayaan BRIS karena memiliki risiko yang rendah.
Pasalnya, pembiayaan konsumer ini berdasarkan asset based (KPR) dan salary based (pembiayaan multi guna). Total pembiayaan konsumer yang disalurkan BRI Syariah hingga triwulan III 2020 mencapai Rp 12,2 triliun atau tumbuh sebear 53,77 persen yoy.
Selain segmen konsumer, pembiayaan mikro BRI Syariah juga memberikan kontribusi besar terhadap total pembiayaan. Penyaluran pembiayaan mikro tercatat sebesar Rp 10,9 triliun, tumbuh sebesar 185 persen year on year.
Pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) yang masuk di segmen mikro mencatat pertumbuhan positif. Penyaluran KUR BRIS di bulan September 2020 telah mencapai 95 persen dari total target di tahun 2020.
“Total target KUR BRI Syariah di tahun 2020 adalah Rp 4,5 triliun. Alhamdulillah di bulan September 2020 kami telah menyalurkan Rp 4,3 triliun, artinya hampir tercapai 100 persen dari target,” ucap Ngatari.
Di sisi dana pihak ketiga (DPK), BRIS mencatat pertumbuhan sebesar 72,7 persen. Dalam penghimpunan dana, BRI Syariah fokus dalam meningkatkan dana murah (CASA). Pada triwulan III 2020, perseroan mampu meningkatkan CASA sebesar 135 persen (YoY). Peningkatan CASA ini bertujuan agar BRI Syariah dapat mengendalikan biaya dana (cost of fund). []
- Baca Juga: Merger Bank Syariah BUMN, Ini Kinerja BRI Syariah
- Merger 3 Bank Syariah BUMN, Mandiri Pemegang Saham Mayoritas