Menteri LHK, Air Mata Tak Akan Menyelesaikan Persoalan

'Bagi perempuan, air mata itu tidak akan menyelesaikan persoalan.' Ucapan sang ibunda ini terpatri dalam ingatan Siti Nurbaya Bakar
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. (Foto: Tagar/Rommy Yudhistira)

Jakarta, (Tagar 21/12/2018) - Peringatan Hari Ibu di Indonesia jatuh pada setiap 22 Desember. Semua orang dari berbagai kalangan, merayakan hari yang mengingatkan peran seorang ibu dalam keluarga maupun lingkungan itu.

Salah satu Srikandi dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo 2014-2019 yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, turut merayakan Hari Ibu. Kali ini, ia memaknai Hari Ibu sebagai penguatan nilai-nilai seorang Ibu dalam keluarga, juga bangsa.

"Kalau saya sih dalam nilai-nilai keluarga, rumah tangga, kebangsaan itu yang paling harus diperkuat," ujar Siti Nurbaya Bakar kepada Tagar News perihal Hari Ibu, di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (19/12).

Kemudian, yang tak kalah penting menurutnya peran seorang Ibu di masa kini berdaya tahan tinggi, mampu beradaptasi dengan lingkungan. "(Kemudian) daya tahan, pantang menyerah kemudian adaptif, menyesuaikan diri," tutupnya singkat.

Makna yang dilontarkan Siti Nurbaya Bakar tak lepas dari sosok dirinya yang terkenal tekun meniti karier dari tangga terbawah. Siti Nurbaya Bakar, bukan menteri yang instan dalam memulai karirnya, sebab ia meniti karier sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Penata muda menjadi awal kariernya di Pemerintah Provinsi Lampung pada tahun 1979. Kemudian, menaiki jenjang di Pemda Provinsi Lampung hingga mendapat kepercayaan menjadi Ketua Bappeda Provinsi Lampung.

Kariernya pun tak berhenti di sana, sebab pada tahun 2001-2004 ia menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dan meraih beberapa penghargaan, salah satunya Pegawai Negeri Sipil Teladan PNS 2004.

Pada tahun 2006-2013 ditunjuklah ia menjalankan tugas sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Perempuan kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1956 itu pun memasuki dunia politik jelang Pemilu 2014. Mencalonkan diri menjadi legislatif DPR RI dari Partai Nasdem, daerah pemilihan Lampung, ia terpilih pada periode 2014-2019.

Kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 pun membawa dia pada karier puncaknya. Karena bukan menjadi anggota DPR, ia dipilih partainya untuk menduduki kursi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ternyata, kegigigan dan keuletan Ibu dua anak ini, tak lepas dari sosok yang membesarkannya dulu, yakni ibunya sendiri Sri Banon.

"Saya banyak terinspirasi oleh ibu saya," jelasnya dikutip Tagar News dalam website sitinurbaya.com.

"Bagi perempuan, air mata itu tidak akan menyelesaikan persoalan," seperti yang dipesankan ibunya.

Sejak kecil, ia mengaku, ibunya kerap menanamkan karakter dan prinsip ketegasan bersikap. Pesan ibunya pun ia gunakan untuk menjalankan hidupnya hingga kini menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) periode 2014-2019. []

Berita terkait
0
Pemimpin G7 Janjikan Dana Infrastruktur Ketahanan Iklim
Para pemimpin dunia menjanjikan 600 miliar dolar untuk membangun "infrastruktur ketahanan iklim" perang Ukraina juga menjadi agenda utama