Siti Nurbaya Pimpin Gerakan Penanaman Pohon di 34 Provinsi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memimpin gerakan penanaman pohon serentak di 34 provinsi Indonesia ciptakan kolaborasi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. (Foto: Tagar/Menlhk)

Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memimpin gerakan penanaman pohon serentak di 34 provinsi Indonesia guna menciptakan kolaborasi dan inklusi kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam pemulihan lingkungan.

“Yang paling penting sekarang adalah bagaimana kita bersama-sama menyelesaikan, membantu, dan bekerja dengan fasilitasi pemerintah pusat dan daerah untuk memulihkan lingkungan," ujar Siti Nurbaya dalam siaran pers “Bersama Generasi Muda, Menteri LHK Pimpin Gerakan Penanaman di 34 Provinsi” di website resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Rabu,  21 Desember 2021.

Bertujuan untuk memfasilitasi kaum muda sebagai generasi penerus bangsa, bukti kerja lapangan bersama, inklusif, dan membangun kesadaran pemulihan lingkungan bersama secara utuh, kegiatan ini diketahui telah melibatkan sekitar 10 ribu pemuda dari seluruh provinsi dan 86 ribu bibit pohon yang akan ditanam.


Kita tahu ada cara untuk mengelola alam dengan baik, dan seharusnya kita bekerja seperti itu.


Dalam kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Karangasem, Bali ini, Siti mengungkapkan kegembiraannya terhadap para generasi muda Green Leaders Indonesia (GLI) yang diketahui dapat memprakarsai kegiatan penanaman di seluruh Indonesia ini.

Lewat kegiatan yang bertajuk “Kaum Muda Menanam” tersebut, Siti juga ikut memberikan penjelasan secara teknis kepada generasi muda terkait contoh lokasi penanaman di Desa Datah, Karangasem, Bali yang merupakan salah satu lokasi bentuk Usaha Pengelolaan Sumberdaya Alam (UPSA).

UPSA merupakan upaya konservasi tanah dan air komprehensif pada sebidang lahan kering yang nantinya akan dipergunakan sebagai tempat memperagakan bermacam teknik konservasi tanah dan air.

Dengan upaya membuat teras dan saluran pembuangan air, serta intensifikasi usaha tani dengan memperhatikan kemampuan dan kesesuaian lahan yang bersangkutan, UPSA dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kegiatan nyata dari mitigasi bencana. Terutama, dalam hal menghadapi tantangan perubahan iklim, termasuk juga yang berkaitan dengan bencana hidrometeorologi.

"Kita tahu ada cara untuk mengelola alam dengan baik, dan seharusnya kita bekerja seperti itu," ujar Siti.

Disisi lain, dengan dilakukannya penanaman bersama ini, Siti berharap GLI dapat memahami teknik pengelolaan alam melalui UPSA dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan, langkah-langkah sistematis dan terukur. 

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya akan terus memberikan pemahaman terkait UPSA, pelestarian pohon, dan penanaman pohon dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan.

"Karena menangani alam ini bukan hanya dengan teriak-teriak, tetapi dengan pengetahuan, dedikasi dan bekerja secara nyata," katanya.

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Pilot Project Percepat Redistribusi TORA dari Kawasan Hutan
Reforma Agraria sebagai upaya pemerintah untuk menata kembali penguasaan pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berkeadilan.
Profil PT Alam Sutera Realty, Mengubah Hutan Karet Menjadi Hunian Nyaman
Kesuksesan Alam Sutera, menambah amunisi perusahaan untuk menggarap proyek properti di lokasi lainnya.
Dudung Abdurachman Dilantik Jadi KSAD TNI, Ternyata Miliki Hutang hingga Rp 400 Juta
KSAD TNI Letjen Dudung Abdurachman yang baru dilantik menggantikan Jendral Andika Perkasa ini ternyata mempunyai hutang hingga Rp 400 juta.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.