G7 Janjikan 4,5 Miliar Dolar AS Atasi Kelaparan Global Akibat Perang

Upaya tersebut akan menjadi bagian dari usaha mengatasi kekurangan pangan global yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina
Presiden AS Joe Biden, Kanselir Olaf Scholz, PM Boris Johnson, Presiden Emmanuel Macron, PM Justin Trudeau, PM Mario Draghi, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan PM Fumio Kishida di Jerman, 28 Juni 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Benoit Tessier)

TAGAR.id, Jakarta - Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya di Kelompok 7 (G7), 28 Juni 2022, berjanji untuk mengalokasikan dana sebesar 4,5 miliar dolar AS tahun ini untuk membantu memastikan keamanan pangan di seluruh dunia. Upaya tersebut akan menjadi bagian dari usaha mengatasi kekurangan pangan global yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Sebagaimana diberitakan Surat Kabar The New York Times, para pemimpin G7 mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dana itu akan digunakan untuk meringankan apa yang mereka sebut "krisis multidimensi" yang telah menyebabkan sebanyak 323 juta orang di berbagai penjuru dunia berisiko tinggi kekurangan pangan.

“Kami mengulangi seruan mendesak kami kepada Rusia untuk, tanpa syarat, mengakhiri blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, penghancuran infrastruktur pelabuhan dan transportasi utama, gudang-gudang penyimpanan pangan dan terminal-terminal,” kata pernyataan itu. “Ini benar-benar dapat dianggap sebagai serangan bermotif geopolitik terhadap ketahanan pangan global.”

Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya berusaha untuk menemukan cara baru untuk memperketat tekanan pada Rusia dan menopang ekonomi global, setelah empat bulan sanksi terhadap Moskow dan dukungan militer untuk Ukraina gagal memperlambat agresi Rusia.

Pada KTT G7 dan pertemuan NATO yang dimulai pada hari Selasa, 28 Juni 2022, Presiden Biden dan para pemimpin lainnya berusaha untuk menunjukkan tekad mereka untuk terus menghukum Rusia bahkan ketika perang yang dilancarkannya menaikkan harga pangan dan energi.

Harga pangan di seluruh dunia melonjak sejak invasi Rusia. Perang itu menghambat ekspor gandum Ukraina dan telah mengurangi pengiriman gandum dan minyak dari Rusia. Bersama-sama, kedua negara itu biasanya mengekspor sekitar 30 persen gandum dunia dan 75 persen minyak bunga matahari. Kekurangan tersebut telah menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia, dengan perkiraan bahwa itu dapat mendorong sebanyak 40 juta orang ke dalam kemiskinan.

Menurut Gedung Putih, AS berkomitmen untuk menanggung lebih dari setengah dari dana baru untuk ketahanan pangan itu, atau sekitar 2,7 miliar dolar. Dana itu diambil dari dana bantuan AS untuk Ukraina sebesar 40 miliar dolar yang disahkan oleh Kongres bulan lalu.

Janji 4,5 miliar dolar itu tidak akan menyelesaikan kekurangan pangan secara global. Tetapi sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih mengatakan bahwa 2 miliar dolar dari bantuan AS itu akan digunakan untuk intervensi kemanusiaan langsung di daerah-daerah yang menghadapi kelaparan atau kekurangan pangan. Sisanya, sekitar 760 juta dolar, akan digunakan untuk meningkatkan sistem pengiriman makanan untuk jangka pendek dan menengah. (ab/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
100 Juta Dolar AS Dana Darurat PBB untuk Atasi Kelaparan di Dunia
PBB mengumumkan akan mengeluarkan 100 juta dolar AS dari dana darurat badan tersebut untuk tujuh titik rawan kelaparan
0
G7 Janjikan 4,5 Miliar Dolar AS Atasi Kelaparan Global Akibat Perang
Upaya tersebut akan menjadi bagian dari usaha mengatasi kekurangan pangan global yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina