Mentan Sebut Kacang Tanah Bisa Tembus Pasar Ekspor

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kacang tanah sebagai produk lokal dianggap memiliki nilai ekonomi strategis untuk tembus pasar ekspor.
Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Tagar/Kementan)

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo, melaksanakan panen sekaligus hilirisasi kacang tanah di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin, 10 Januari 2022. Kacang tanah sebagai produk lokal dianggap memiliki nilai ekonomi strategis untuk menembus pasar ekspor.

Kabupaten Sragen memiliki luas panen kacang tanah seluas 3.232 hektare yang tersebar di 12 kecamatan. Dengan produktivitas mencapai 4,5 ton per hektare, total produksi kacang tanah dalam setahun mencapai 14.544 ton. Kacang tanah menjadi komoditas terbesar keempat di Sragen setelah padi, jagung dan tebu.

Mentan mengatakan, Sragen merupakan salah satu daerah andalan di Indonesia untuk akselerasi pertanian, ia berharap Sragen menjadi kawasan percontohan budi daya kacang tanah hingga hilirisasinya.


Kita akan terapkan teknologi, petani tidak hanya menanam kacang tapi juga bisa disisipkan tanaman kedelai dan jagung dan lainnya akan panen bergantian dalam satu hamparan sehingga stagnasi aktivitas perekonomian masyarakat bisa kita perkecil.


Ia juga mengatakan bahwa Kementan bersama pemerintah daerah bakal berupaya meningkatkan produksi kacang tanah serta memastikan jaminan harganya. 

Salah satunya caranya dengan menggandeng penyalur untuk mempertemukan pasar dengan petani sehingga sama-sama mendapat keuntungan.

"Ini bagian reguler maksimum, kita booster. Mempertemukan mengkorporasi petani dari hulu, hilirnya kita asitensi sampai pengawalan di tingkat offtaker atau marketnya disiapkan," kata Mentan.

Syahrul menyatakan, budi daya kacang tanah perlu dikembangkan melalui konsep integrasi pertanian. Tidak hanya memproduksi kacang tanah.

Namun, juga mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya. Sehingga, dapat meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan potensi pertanian yang ada secara optimal.

"Kita akan terapkan teknologi, petani tidak hanya menanam kacang tapi juga bisa disisipkan tanaman kedelai dan jagung dan lainnya. Akan panen bergantian dalam satu hamparan sehingga stagnasi aktivitas perekonomian masyarakat bisa kita perkecil," ucapnya. []


Berita terkait
Petani di Jawa Tengah Berharap Pengairan Lahan Pertanian Lebih Optimal
Para petani menyampaikan sejumlah harapan atas kehadiran bendungan yang memiliki kapasitas tampung sebesar 14,4 juta meter kubik
Pemprov NTT Upayakan Pengembangan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan bahwa pihaknya sedang dan akan terus berupaya mendukung ketahanan pangan.
Ekspor Pertanian Januari-Oktober 2021 Capai Rp 518,8 Triliun
Kementan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, meski dalam pandemi Covid-19, sektor pertanian terus mencatatkan kinerja yang luar biasa ini.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.