Jakarta - Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki beranekaragam tanaman pertanian yang unggul dan dapat di jadikan sumber pendapatan bagi masyarakat seperti jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan berbagai jenis sayuran.
Salah satu daerah yang menghasilkan pertanian dan memiliki ketahanan pangan yang mumpuni adalah Kabupaten Kupang yang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki wilayah yang luas.
Keadaan alam yang kaya dan beraneka ragam tumbuhan pangan perlu untuk di lestarikan dan di kembangkan melalui program-program pemerintah, dimana Bupati dan Wakil Bupati memiliki program khusus dalam meningkatkan sektor Pertanian guna peningkatan ekonomi masyarakat, yaitu tertuang dalam visi dan misi serta program 5P yang pertama, ialah pertanian.
- Baca Juga: PPL Ujung Tombak Petani Tingkatkan Hasil Pertanian
- Baca Juga: Pencapaian Kinerja Pemprov NTT Selama Pandemi Covid-19
BPTP NTT melalui kegiatan Pendampingan Inovasi dalam Pengembangan Kawasan Pertanian di Perbatasan terus melakukan pendampingan baik dengan memberikan pelatihan (Bimtek) tentang budidaya aneka sayur, ternak, dan tanaman pangan, juga menampilkan teknologi melalui demplot. Kegiatan di kawasan perbatasan dilakukan di lima kabupaten di Timor, yaitu Kabupaten Malaka, Belu, TTU, TTS, dan Kupang.
Kegiatan dari BPTP NTT ada tiga, yaitu Pendampingan Inovasi dalam Pengembangan Kawasan Pertanian di Perbatasan, Perbenihan dan Pengembangan Tanaman Jagung, dan Hilirisasi Teknologi dan Inovasi Ternak Sapi.
Kepala Dinas menyambut gembira semua kegiatan BPTP dan Kementan di Malaka serta berterimakasih atas intervensi BPTP dengan membangun komunikasi yang baik.
Selain itu, dalam mendukung program Kementerian Pertanian RI mengenai Lumbung Pangan di Wilayah Perbatasan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu dan Dinas Pertanian Kabupaten Malaka mengembangkan potensi pertanian di wilayah perbatasan dengan pertanian hortikultura.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sedang dan akan terus berupaya mendukung ketahanan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga maupun pasokannya. Tiga komponen untuk menjalankan hal tersebut berkaitan dengan manusia, tanah dan air, dan pengelolaan pangan.
Pertama yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT ialah membangkitkan kemauan masyarakat lokal, tidak saja bertani, tapi juga berkebun dan berternak. Itu karena pangan tidak melulu datang dari sektor pertanian.
- Baca Juga: Food Estate Rotiklot, Harapan Baru Ketahanan Pangan di Timur
- Baca Juga: Kemiskinan Alasan Food Estate Dikerjakan di Sumba Tengah NTT
Kedua, ialah tanah dan air, Josef bilang, NTT saat ini masih memiliki lahan seluas 837 ribu hektare yang bisa digunakan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Salah satu program yang kini didorong ialah pengembangan Food Estate di NTT.
Terakhir, ialah pengelolaan produk pangan. Hal ini dinilai berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia penggarap. Dalam hal ini, Pemrpov NTT mengintervensi dengan melakukan ragam sosialisasi. []