Menkeu : Pemulihan Ekonomi Mulai Terjadi

Pemerintah optimistis ekonomi nasional mulai pulih. Terindikasi dari pergerakan beragam sektor ekonomi domestik, ditopang perekonomian global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Tagar/Instagram)

Jakarta - Pemerintah optimistis ekonomi nasional mulai pulih. Terindikasi dari pergerakan beragam sektor ekonomi domestik, ditopang perekonomian global. Perkembangan deflasi dan indeks manufaktur pada PMI nasional akan terus diperhatikan.

Menkeu Sri Mulyani Indarwati mengatakan, secara umum, beberapa indikator ekonomi menunjukkan pertumbuhan positif secara bulanan.

“Seperti konsumsi listrik yang tumbuh 2,1% (mom), ekspor migas dan nonmigas yang masing-masing tumbuh 17,44% serta 6,47% (mom), hingga impor bahan baku dan modal yang masing-masing tumbuh 6,97% serta 20,42% (mom),” katanya dalam konferensi pers APBN, Jakarta, Senin 19 Oktober 2020. 

Meski, diakui deflasi masih terjadi serta PMI Manufaktur yang sedikit menurun di bawah threshold ekspansif per September. Ia menyebutkan, kondisi tersebut akan terus diperhatikan pemerintah.

Di tingkat global, momentum pemulihan ekonomi yang terjadi di beberapa wilayah dunia lebih cepat dibandingkan dengan estimasi awal tahun.

"Sebagaimana disampaikan dalam asesmen terkini dari beberapa lembaga dunia yang mencatat outlook global 2020 membaik dan semakin konvergen," urainya.

Laporan terbaru IMF pertumbuhan ekonomi global tahun ini bergerak optimis dari -5,2% menjadi -4,4%. Sementara, OECD juga memperbarui laporan kinerja ekonomi dunia akan sedikit membaik dari kisaran -7,6% sampai -6% yang terangkat menuju kisaran -4,5%.

Kendati, ujarnya, gelombang kedua yang kembali terjadi di banyak negara masih perlu dicermati. Eskalasi pandemi dan ketersediaan vaksin bakal menjadi tantangan terbesar untuk mencapai kinerja ekonomi yang positif.

"Sehingga penguatan kerja sama multilateral menjadi langkah tepat untuk mempercepat pemulihan ekonomi global secara menyeluruh," ujarnya.

Di sisi lain, outlook pertumbuhan beberapa negara berkembang sedikit menurun di tengah eskalasi covid-19 yang masih terjadi, seperti di India. "Namun pertumbuhan kuartal ketiga secara umum diproyeksi akan membaik dibandingkan kuartal sebelumnya," katanya.

Penguatan manufaktur global terpantau terus bergerak ekspansif di kisaran 52,3 poin pada September. Terutama ditopang optimisme kinerja industri di banyak negara maju, seperti AS di level 53,5 poin, China 53 poin, dan Uni Eropa 53,7 poin.

Sehingga mampu untuk tumbuh secara konsisten, meski dalam beberapa bulan terakhir terdapat kenaikan jumlah kasus covid-19,

Komponen permintaan ekspor tumbuh positif pertama kalinya dalam dua tahun terakhir di dunia, didukung berlanjutnya reopening ekonomi di banyak negara. "Sehingga mampu untuk tumbuh secara konsisten, meski dalam beberapa bulan terakhir terdapat kenaikan jumlah kasus covid-19," ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan terus mencermati beragam risiko global seperti perkembangan pemilu AS dan arah kebijakan Brexit di samping terus memantau pergerakan pandemi yang terus bergerak dinamis setiap waktu.

Pemerintah berkomitmen untuk merespon pandemi dengan pruden dan penuh kewaspadaan sehingga kebijakan yang ditempuh lebih terarah dan terukur.

"Khususnya akselerasi belanja negara dipertahankan dan ditingkatkan utamanya melalui kinerja PEN sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun ini," ujar Menkeu.

Adapun sepanjang 2020, Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6%. Khusus di kuartal III-2020, ekonomi diperkirakan bergerak minus 2,9% sampai minus 1%, atau membaik dari kontraksi kuartal II-2020 sebesar minus 5,32%. []

Baca juga: 

Berita terkait
Menkeu: Hari Oeang Adalah Awal Mula Beredarnya Rupiah
Hari Oeang diperingati sebagai awal mula Indonesia tidak lagi bergantung pada mata uang asing dan mulai menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran.
Wamenkeu: Ekonomi RI Diprediksi Negatif Sejak Maret 2020
Wamenkeu Suahasil Nazara menilai perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan negatif sudah diprediksi sejak Maret 2020.
Wacana Cukai Rokok Naik, Kemenkeu: Kesehatan Nomor Satu
Kepala BKJ Kemenkeu Febrio Kacaribu menilai kesehatan menjadi alasan terhadap wacana naiknya cukai cukai rokok.