Menjelaskan Hoaks Kepada Orang Tua

Martin menuturkan klarifikasi soal hoaks yang disampaikan anak muda juga terkadang dibantah oleh orang tua mereka.
Youtuber Martin Anugrah di Jakarta, Kamis, (3/10/2019). (Foto: Antara/Agita Tarigan)

Jakarta - Youtuber Martin Anugrah berbagi tips kepada generasi muda yang ingin memberikan penjelasan dan meluruskan tentang kabar bohong atau hoaks kepada orang tua.

Tidak sedikit orang tua termakan hoaks karena menerima berita palsu tersebut di WhatsApp (WA) atau media sosial.

"Masyarakat kita itu suka malu-malu. Bahkan, berbuat benar saja itu juga suka tidak enakan," kata Martin di Jakarta, Kamis, (3/10/2019), dikutip dari Antara, Jumat, 4 Oktober 2019.

Martin yang juga dikenal sebagai influencer karena memiliki 33,9 ribu pengikut dalam akun Instagram-nya menjelaskan masih banyak anak muda di Indonesia yang cenderung memilih diam terhadap keberadaan hoaks yang disebarkan orang tua atau pun senior mereka.

Selain masalah budaya, generasi muda lebih memilih diam saja untuk menghindari konflik.

Martin menuturkan klarifikasi soal hoaks yang disampaikan anak muda juga terkadang dibantah oleh orang tua mereka.

Walaupun menghadapi kesulitan, Martin tidak membenarkan sikap seseorang yang hanya diam ketika mengetahui hoaks.

Pengguna Youtube yang juga dikenal sebagai pembuat konten Cameo Project itu menjelaskan sopan santun adalah nilai yang tetap harus dijunjung ketika berkomunikasi dengan orang tua.

"Kalau dengan yang senior, lebih baik klarifikasi dilakukan secara langsung dan kulo nuwun. Karena kalau enggak, kita tidak akan didengar," katanya.

Langkah khusus untuk mengklarifikasi berita bohong kepada orang yang lebih tua, lanjut Martin, dengan berdasarkan logika.

"Hoaks itu masuknya ke belief system ya. Jadi yang sulit bukan menyampaikan informasi, tapi membuat mengerti," katanya.

"Kita bisa tantang pola berpikir mereka dengan cara yang lebih halus. Misalnya, bertanya soal sumber informasinya, apakah informasinya sudah terverifikasi kebenarannya?" ujar Martin.

Ketika lawan bicara dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik pikiran, diskusi kemudian akan muncul.

"Diskusi itu akan membuat mereka tertantang untuk berpikir ulang, berfikir secara logis," katanya.

Namun, kunci keberhasilan klarifikasi tersebut juga sangat bergantung pada tingkat pemahaman orang yang memberikan penjelasan.

"Jadi, anak muda harus sudah mengerti hoaks itu seperti apa. Kenapa dia bisa disebarkan. Kenapa bisa kena hoaks. Ketika ketemu orang tuanya, dia akan mengerti kenapa ortu-nya bisa kena dan menyebarkan hoaks," kata Martin.

"Kalau tidak paham, mereka (anak muda) yang akan terpapar hoaks bersama orang tuanya," ujarnya. []

Berita terkait
Cara Memberantas Hoaks di Grup WhatsApp
Berita atau kabar bohong alias hoaks yang menyebar melalui grup WhatsApp (WA) sangat menyebalkan.
Denny Siregar Belum Hapus Hoaks Ambulans Pembawa Batu
Pegiat media sosial Denny Siregar, masih belum menghapus cuitan berisi kabar bohong yang mengatakan adanya mobil ambulans pembawa batu.
Berita Hoaks, Keresahan Baru di Era Informasi Masif
Sebelum mempercayai informasi yang beredar, baik di media sosial maupun media, seharusnya lakukan pengecekan fakta.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.