Cara Memberantas Hoaks di Grup WhatsApp

Berita atau kabar bohong alias hoaks yang menyebar melalui grup WhatsApp (WA) sangat menyebalkan.
Ilustrasi kampanye anti-hoaks. (Foto: Antara/Oky Lukmansyah/ama).

Jakarta - Berita atau kabar bohong alias hoaks yang menyebar melalui grup WhatsApp (WA) sangat menyebalkan. Kita bisa tertular menyerbarkan berita bohong kalau kita tidak mengetahui duduk perkaranya kalau itu hoaks.

Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif ICT Watch, Widuri, berbagi tips menjadi pejuang antihoaks di grup WA salah satunya dengan menghubungi teman yang menyebarkan hoaks tersebut lewat percakapan pribadi atau personal chat.

"Japri dulu. Jangan langsung to the point di grup. Karena orang kalau ditegur di grup, resistensi untuk menyangkalnya tinggi," ujar Widuri saat ditemui usai peluncuran platform Hoaxplay.com di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019, dikutip dari Antara, Jumat, 4 Oktober 2019.


Japri dulu. Jangan langsung to the point di grup.


Setelah menegur lewat personal chat, para pejuang anti-hoaks sebaiknya mengirim tautan tandingan konten hoaks tersebut.

Bagi pengirim pesan hoaks, Widuri menilai fitur hapus pesan dalam grup WhatsApp cukup membantu menekan penyebaran informasi bohong itu.

Widuri mengatakan pengirim pesan hoaks semestinya meminta maaf atas konten yang dikirimnya dalam grup percakapan itu.

"Pertama, yang harus dilakukan minta maaf. Kemudian, memberikan berita counter-nya. Jadi, 'Mohon maaf yang tadi saya sebarkan salah. Ini berita yang benarnya.' Jadi, orang yang menyebarkannya lagi tahu kebenarannya," kata Widuri.

Namun, Widuri menyayangkan orang-orang yang kemudian mengetahui konten yang dikirimnya ke grup percakapan adalah konten hoaks seringkali tidak mau meminta maaf, apalagi menyebarkan unggahan anti-hoaks.

Padahal, ICT Watch bersama sejumlah platform pendukung gerakan melawan hoaks telah menyediakan sejumlah konten untuk melawan konten hoaks.

"Kami sedih karena kami sudah nyediain counter-counter-nya. Tapi, enggak viral seperti hoaks-nya. Setiap kali kami sebar konten, pihak yang menyebar konten anti-hoaks itu sedikit," ujar Widuri.

Widuri juga meminta keterlibatan para pengguna aplikasi percakapan di ponsel pintar. 

"Bagi Anda yang mengetahui sebuah postingan itu hoaks, tolong jangan diam saja. At least do something," katanya.

Berita terkait
Beredar Video Penembakan Mahasiswa, Polisi Sebut Hoaks
Sebuah video yang diduga berisi detik-detik penembakan mahasiswa di Kendari, beredar di media sosial.
Presiden Jokowi Sebut Konflik Wamena Berawal dari Hoaks
Kerusuhan di Wamena, Papua, berasal dari kabar bohong atau hoaks, untuk itulah Presiden Jokowi meminta masyarkat mengecek setiap inromasi di medsos
Denny Siregar Belum Hapus Hoaks Ambulans Pembawa Batu
Pegiat media sosial Denny Siregar, masih belum menghapus cuitan berisi kabar bohong yang mengatakan adanya mobil ambulans pembawa batu.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu