Bantul – Mardinah, 60 tahun, meninggal dunia saat sedang ikut mengantre menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Bantul, Yogyakarta. Nenek ini merupakan warga Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Bantul.
Lurah Desa Patalan, Sayudi mengatakan, Mardinah meninggal karena sakit dan kebetulan ketika sedang antre mengambil BST. ”Dari informasi yang saya dapat dari suaminya, mbah Mardinah punya riwayat sakit hipertensi. Jadi dia bukan meninggal karena wabah Corona ya. Itu yang perlu dicatat,” katanya ketika dihubungi pada Selasa 9 Juni 2020.
Dia mengatakan, saat mengantre saat itu di balai desa belum banyak orang yang datang karena saat itu masih pagi. Mengantisipasi terjadinya kerumunan, bantuan disalurkan dengan pembagian dua kelompok. BST dari Kemensos yang dibagikan di Desa Patalan hari itu disalurkan kepada 259 penerima.
“Lalu dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti kursi tunggu diatur jarak, tersedia tempat cuci tangan dan sebelum masuk, dilakukan pengecekan suhu badan,” kata Sayudi.
Mardinah punya riwayat sakit hipertensi. Jadi dia bukan meninggal karena wabah Corona ya.
Sayudi mengungkapkan, awalnya semua berjalan biasa. Mardinah mengambil nomor antrean lalu duduk. Saat sedang duduk, tiba-tiba terjatuh dan pingsan. "Jadi belum sempat ambil bantuan, pingsannya itu saat mengantre dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat," ungkapnya.
Setelah di Puskemas lalu mbah Mardinah dinyatakan meninggal dunia karena hipertensi dan sekarang jenazahnya sudah dibawa pulang dan makamkan.
“Jadi dari Puskesmas sudah diperiksa dan memang meninggal dunia karena hipertensi tapi tidak memeriksakan diri. Sekarang jenazahnya sudah dimakamkan tadi jam 4 sore,” kata Sayudi.
Sementara itu Kapolsek Jetis Ajun Komisaris Polisi Sholeh membenarkan kejadian tesebut. “Memang tadi ada yang mengantre dan meninggal saat mengantre, tapi langsung dibawa ke Puskesmas Jetis II,” katanya. []
Baca Juga: