Mengenang Rinaldi Harley, Korban Mutilasi Kalibata Jakarta

Rinaldi Harley, korban mutilasi sadis di Kalibata Jakarta. Berikut sepenggal kisah sebelum ajal menjemput.
Suasana rumah duka Rinaldi Harley di Dusun Nologaten, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Suasana duka masih menyelimuti kediaman Rinaldi Harley korban pembunuhan sadis dengan cara dimutilasi  menjadi 11 bagian. Pria kelahiran 1988 ini lahir dan besar di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Nologaten, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Potongan tubuh pria bernama lengkap Rinaldi Harley Wismanu Rahardja ditemukan di kamar lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 September 2020. Rinaldi meninggal di usia 32 tahun.

Sejak Kamis, 17 September 2020, sejumlah karangan bunga ucapan duka cita berdiri berjejer di depan pintu gang masuk ke rumah keluarga Rinaldi Harley Wismanu Rahardja. Lengkap dengan tempat cuci tangan dan handsanizer sesuai imbauan pemerintah sebagai protokol pencegahan virus corona.

Baca Juga:

Rumah yang menjadi saksi hidup Harley cukup sederhana. Rumah bercat putih itu berdiri berdekatan dengan rumah sanak-saudara lainnya. Sebagai pemuda di kampungnya, Harley turut aktif dalam kegiatan karang taruna di kampung halamannya.

Salah satu kegiatannya yaitu membangun Ekowisata Nologaten yang sebelumnya merupakan tempat kumuh. Irigasi yang sebelumnya kotor kini asri dan indah dipandang. Hal itu tentu berkat campur tangan Harley kala itu.

Rumah Duka Rinaldi HarleySuasana rumah duka Rinaldi Harley di Dusun Nologaten, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Di balik kontroversi kehidupannya di Jakarta sampai ditemukan meninggal, sepenggal hidup Rinaldi merupakan sosok yang penuh keberuntungan. Korban dikenal sebagai sosok yang supel dan pintar dan penuh tanggung jawab.

Si Pintar dan Riwayat Pendidikan 

Putra pertama dari pasangan Toto Rahardja dan Sulistiyani ternyata menempuh pendidikan di sekolah-sekolah favorit Yogyakarta. Harley sapaanya pernah menimba ilmu di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen yang ada di Jalan Bimo Kurdo, Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Beranjak remaja, Harlay masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Negeri Yogyakarta Jalan Cik Di Tiro No.29, Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Pria berhidung mancung ini merupakan alumnus Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2 Yogyakarta angkatan 2006 yang berada di Jalan Kapas Nomor 7, Semaki, Kecamataan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Anaknya pintar dan penyayang keluarga.

Semasa menuntut ilmu di sekolah tersebut, Harley sama seperti siswa pada umumnya. Nilai akademiknya tergolong bagus dan di atas rata-rata. Sosok Harley adalah anak yang pendiam.

Pamannya bernama Hutabarat bercerita kepada Tagar, sejak kecil keponakannya itu tumbuh dan berkembang bersama keluarganya di Nologaten, Sleman. Hutabarat tahu betul bagaimana watak dan perilaku keponakannya itu.

Baca Juga:

"Dia sejak kecil kumpul sama saya dan keluarga. Anaknya pintar dan penyayang keluarga," kata pria yang menikahi saudara dari ibunda Harley ini.

Otaknya yang encer ini membuat Harley tidak kesulitan menembus ketatnya persaingan masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ya, selepas menempuh pendidikan SMA, Harley menimba ilmu sebagai mahasiswa Sastra Jepang UGM. Tak hanya Bahasa Jepang yang dikuasainya, dia juga mahir Bahasa Inggris.

Menikahi Pramugari Jepang dan Tulang Punggung Keluarga

Rinaldi yang menguasai dua bahasa asing ini ternyata diturunkan oleh ayahnya. Toto, ayah Rinaldi pernah bekerja sebagai guide wisata pada sebuah hotel di Yogyakarta. "Ayahnya itu dulu Guide wisata. Mungkin kepintarannya dia (Harley) dalam menguasai bahasa diturunkan ayahnya," ucapnya.

Sementara ibu Harley sebagai ibu rumah tangga, dengan kesibukan membuat pesanan makanan ringan. Ibunya juga aktif dalam pengajian.

Rumah Duka Rinaldi Harley -3Suasana rumah duka Rinaldi Harley di Dusun Nologaten, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Harley punya dua adik laki-laki dan satu perempuan. Adik pertama bernama Muhammad Arief Alfian Firdaus Rahardja yang selama ini bekerja di Bandung. Adik kedua Aldila Maulana Rahardja bekerja di Palembang dan si bungsu, Romenia Alita Rahardja selama ini tinggal di Yogyakarta berstatus sebagai mahasiswi.

Hutabarat mengatakan, sejak kecil Harley punya minat terhadap dunia sastra dan budaya. Banyak mainan dan hal-hal berbau budaya Negeri Matahatri Terbit menjadi koleksinya. Termasuk pedang samurai yang dijadikan penghias dinding di kamar rumahnya di Nologaten. "Dia penyuka budaya Jepang makanya dulu dia kuliah mengambil jurusan sastra Jepang," ujarnya.

Keinginannya untuk lebih mengenal budaya Jepang akhirnya tersampaikan. Harley menerima beasiswa pendidikan S2 di Kota Tokyo Jepang. Ia kuliah di Tokyo University of Foreign Studies.

Sepenggal kisah pendidikannya di kampus itu juga dikisahkan lewat video YouTube-nya bertema Merantau di Negeri Sakura pada 6 Januari 2017. Dari hasil perantauannya ke Jepang ini, mengantarkan Harley ke sebuah perusahaan Jepang yang berbasis di Jakarta, PT Jaya Obayashi.

Waktu nikah keluarga ke Jepang. Hubunganya baik-baik saja yang lebih tahu itu orang tuanya.

Meniti karier di perusahaan itu hingga menjabat sebagai manajer HRD. Ia pun akhirnya menikahi pramugari asal Jepang pada 2019.

Namun, Hutabarat enggan bercerita banyak bagaimana kehidupan rumah tangga Harley dengan istri Jepangnya itu. "Nikah di Jepang karena istrinya pramugari di negara Jepang. Waktu nikah keluarga ke Jepang. Hubunganya baik-baik saja yang lebih tahu itu orang tuanya," ujarnya.

Delapan Hari Hilang Kontak dengan Keluarga

Sebelum ditemukan meningal dengan cara yang sadis, Manager HRD perusahaan Kontraktor Jepang ini sempat berkomunimasi dengan ibunda tercinta melalui sambungan telepon pada Rabu, 9 September 2020. Dalam perbincangan terakhir itu, Rinaldi berkeinginan memberangkatkan umrah kedua orang tuanya.

Hutabarat, paman Rinaldi HarleyHutabarat, paman Rinaldi Harley saat berbincang dengan wartawan di rumah duka di Dusun Nologaten, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.(Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Keponakan Harley, Aden Putera Ichlasul Amal mengatakan, pihak keluarga mengaku tidak merasakan keganjalan. Namun ternyata obrolan tersebut justru menjadi perbincangan terakhir Rinaldi dengan keluarga.

"Siang itu Om Rinaldi menelepon ibunya. Dia bilang pokoknya ibu harus segera umroh biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," katanya kala menirukan perbincangan di telepon, Sabtu, 19 September 2020.

Pada Sabtu, 12 September 2020 pihak keluarga mendapat kabar bahwa om Harley dinyatakan hilang.

Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi tepatnya pada Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubunginya. Berhari-hari keluarga menunggu kabar putra pertama dari empat bersaudara itu yang tiba-tiba menghilang. "Pada Sabtu, 12 September 2020 pihak keluarga mendapat kabar bahwa om Harley dinyatakan hilang," ucapnya.

Aden mengaku kaget kala adik Harley, Muhammad Arief memberikan kabar buruk itu. Kabar itu disampaikan melalui pesan WhatsApp. Sejak itu semua keluarga besar merasa khawatir. "Sejak itu kami sekeluarga putus komunikasi," ucapnya.

Hobi Nonton Film

Aden juga turut mengenang sosok Rinaldi kepada wartawan. Aden sudah menganggap Rinaldi sebagai kakak kandungnya begitu sebaliknya. Saat bercerita Aden terlihat tak kuasa menahan tangis. Dia mengaku sangat kehilangan.

"Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Saya masih enggak nyangka om sudah di panggil yang Kuasa," ungkapnya yang tak kuasa menahan tangis.

Aden Putera Ichlasul Amal keponakan RinaldiAden Putera Ichlasul Amal keponakan Rinaldi (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Aden menuturkan bahwa pamannya itu sudah tinggal di Jakarta kurang lebih dua tahun. Selama di Kota Metropolitan itu, Rinaldi tinggal di apartemen. Pertama Rinaldi tinggal di apartemen Tamansari Sudirman kemudian pindah karena kontraknya habis. "Sebelumnya di Tamansari Sudirman lalu abis kontrak pindah ke Semanggi," katanya.

Baca Juga:

Sejak menetap di Jakarta, Aden selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen Harley. Biasanya mereka bermain game dan menonton film. "Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kenang Aden. []

Berita terkait
Laeli, Tersangka Mutilasi Rinaldi Sosok Penurut di Keluarga
Tersangka mutilasi di Apartemen Kalibata City sudah 1,5 tahun putus kontak dengan keluarganya di Kabupaten Tegal.
Duka SMA Muha Yogyakarta bagi Korban Mutilasi Rinaldi Harley
SMA Muha Yogyakarta merasa kehilangan sosol Rinaldi Harley. Almarhum salah satu alumnus teladan yang bisa memotivasi adik kelasnya.
Pesan dari Keluarga Rinaldi Harley, Korban Mutilasi Kalibata
Ayah dan ibunda korban mutilasi Kalibata menerima para takziah di rumah duka yang berada di Sleman, Yogyakarta. Berikut pesan keluarga.