Duka SMA Muha Yogyakarta bagi Korban Mutilasi Rinaldi Harley

SMA Muha Yogyakarta merasa kehilangan sosol Rinaldi Harley. Almarhum salah satu alumnus teladan yang bisa memotivasi adik kelasnya.
Gedung Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berada di Jalan Kapas Nomor 7, Semaki, Kecamataan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Sabtu, 19 September 2020. Di sekolah ini Rinaldi Harley Wismanu menghabiskan masa pendidikan SMA-nya. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Kematian tragis Rinaldi Harley Wismanu, 32, yang jenazahnya dimutilasi dan ditemukan di kamar lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 September 2020 benar-benar menyisakan kesedihan bagi keluarga. Juga bagi civitas SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Yogyakarta, di mana Rinaldi merupakan alumni sekolah tersebut.

Bahkan SMA yang berada di Jalan Kapas Nomor 7, Semaki, Kecamataan Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini menganggap mereka sudah kehilangan alumni yang bisa menjadi sosok teladan itu. “Alumni-alumni seperti almarhum ini bisa memotivasi adik-adik kelasnya. Tapi sekarang dia sudah tidak ada dan kami tentu kehilangan sosok alumni yang menjadi teladan,” tutur Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMA Muha Yogyakarta, Retno Sumirat pada Tagar, Sabtu, 19 September 2020.

Baca Juga:

Apa yang diutarakan Retno beralasan. Sebab, Rinaldi memang pantas menjadi sosok alumni yang teladan dengan melihat pencapaian yang telah didapatnya saat ini. Usai lulus dari SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta medio 2006, Rinaldi langsung diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kemudian mengambil S2 sempat sekolah di Jepang.

“Bisa melihat dia kuliah di UGM lalu lanjut S2 dan bisa mendapatkan posisi tinggi di sebuah perusahaan tentu itu menjadi pencapaian terbaik bagi seorang alumni,” kata Retno.

SMA Muhammadiyah 2 YogyakartaGedung Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berada di Jalan Kapas Nomor 7, Semaki, Kecamataan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Sabtu, 19 September 2020. Di sekolah ini Rinaldi Harley Wismanu menghabiskan masa pendidikan SMA-nya. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Menjadi guru di SMA Muha sejak 1999, Retno ternyata pernah menjadi guru dari almarhum Rinaldi. Ingatan Retno pun langsung flash back sekitar tahun 2005-2006 ketika dia mengampu langsung Rinaldi sebagai guru mata pelajaran. “Seingat saya waktu itu dua tahun mengampunya sebagai guru Bahasa Indonesia. Saat itu di kelas 11 dan 12,” cerita Retno.

Seingat saya dia itu murah senyum. Kulitnya putih dan rambutnya hitam lebat. Memang dia cenderung pendiam tidak proaktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Selama interaksinya itu, Retno merasakan Rinaldi Harley adalah sosok anak yang baik, tidak neko-neko dan meski pendiam namun tetap proaktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikannya saat itu.

“Seingat saya dia itu murah senyum. Kulitnya putih dan rambutnya hitam lebat. Memang dia cenderung pendiam tidak proaktif dalam kegiatan belajar mengajar. Maksudnya, almarhum baru akan bicara kalau ditanya. Tapi dalam mengerjakan tugas selalu hasilnya baik. Kalau saya melihatnya dia itu anak yang tekun,” tutur Retno.

Baca Juga:

Tak hanya interaksi di dalam kelas, lanjut Retno, Rinaldi Harley juga dikenal kala itu sebagai sosok yang hormat terhadap guru dan rekan sesama temannya. “Yang selalu kami ingat itu adalah senyum khasnya. Dia selalu tersenyum ketika bertemu setiap orang. Selalu menyapa ketika berpapasan,” jelasnya.

Retno mengaku berita kematian tragis Rinaldi Harley secara tak langsung seperti memukul semangat para civitas SMA Muha yang sedang memperingati Lustrum ke-14 pada 2 Oktober 2020 mendatang.

“Kabar kematiannya yang tragis tentu mengagetkan kami semuanya, di tengah-tengah suasana sekolah yang merayakan Lustrum serta saat kami menelusuri alumni-alumni yang nantinya kami mintai testimoni. Ternyata kami harus mendapatkan kabar duka ini. Semoga pelakunya dihukum setimpal,” tutur Retno. [] 

Berita terkait
Pesan dari Keluarga Rinaldi Harley, Korban Mutilasi Kalibata
Ayah dan ibunda korban mutilasi Kalibata menerima para takziah di rumah duka yang berada di Sleman, Yogyakarta. Berikut pesan keluarga.
Percakapan Terakhir Korban Mutilasi Kalibata kepada Ibunda
Sebelum meninggal, Rinaldi Harley, korban mutilasi sempat berbincang dengan ibunya melalui ponsel. Berikut isi percakapaan terakhirnya.
Rinaldi Harley, Korban Mutilasi Semasa SMA di Yogyakarta
Rinaldi Harley, korban mutilasi Kalibata City Jakarta merupakan alumnus SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Berikut kehidupan semasa remajanya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.