Mengenal Saham Blue Chip, Second Liner, dan Lapis 3

Hal ini karena pembagian tersebut hanya bertujuan agar investor mampu membedakan kualitas satu saham dengan saham lainnya.
Ilustrasi saham blue chip (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Mendengar saham blue chip mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Namun selain blue chip, ternyata ada kategori-kategori lainnya yang harus kamu pahami, seperti saham second liner (lapis 2) dan saham lapis 3.

Meskipun berbeda, tiap kategori mempunyai keunggulan dan risikonya masing-masing. Hal ini karena pembagian tersebut hanya bertujuan agar investor mampu membedakan kualitas satu saham dengan saham lainnya.

Oleh sebab itu pentingnya untuk kamu agar bisa memilih saham mana yang menghasilkan keuntungan lebih dan risiko yang sesuai dengan dirimu. Berikut ini adalah penjelasan mengenai saham blue chip, second liner, dan lapis 3.


1. Blue Chip

Saham blue chip atau yang biasa dikenal dengan saham lapis satu merupakan saham dengan kapitalisasi pasarnya dapat mencapai lebih dari Rp40 triliun. Saham blue chip termasuk saham yang aman meskipun tidak terlalu fluktuatif.

Terlebih saham ini ibarat kebal akan krisis karena kinerja keuangan dan fundamentalnya yang bagus, sehingga saham jenis ini tidak mudah untuk “digoreng”. Jika kamu ingin berinvestasi jangka panjang, saham lapis satu ini sangat cocok untuk dibeli.

Karena terbilang aman, saham blue chip atau first liner ini dijual dengan harga yang tinggi, namun dengan dividen yang tinggi pula. Contoh Saham Lapis Satu adalah UNVR, BBCA, BBRI, ICBP, TLKM, GGRM, dan BBNI.


Second Liner

Saham second liner atau yang dikenal dengan lapis dua merupakan kategori saham yang memiliki kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun. Saham ini terbilang likuid dan harga sahamnya cenderung fluktuatif.

Namun kendati demikian, saham second liner masih rawan dipermainkan oleh bandar meskipun mayoritas saham jenis ini terbilang aman. Saham yang berada di kategori ini memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik, dan tingkat fluktuasi yang sedang, bisa lebih dari 5% kenaikan atau penurunan harga. Contoh saham second liner adalah BBKP, ASRI, BSDE, MTDL, PWON, RALS, JPFA, LSIP, AISA, dan PPRO.


Lapis 3 (Tiga)

Saham lapis tiga atau third liner merupakan saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar. Karena kapitalisasinya yang tergolong rendah, saham ini rawan digoreng dan dimainkan oleh bandar.

Biasanya kamu yang bermain di saham jenis ini memiliki profil risiko yang tinggi atau agresif dan hanya untuk jangka pendek. Meskipun harganya lebih murah daripada saham lapis satu dan lapis dua, kamu harus tetap berhati-hati.

Pasalnya untuk bisa mendapatkan keuntungan dari saham ini, perlu memiliki kemampuan analisis yang kuat. Kehati-hatian dan kecermatan amat penting agar tidak merugi karena fluktuasi harga saham yang ditandai dengan masuknya saham dalam kategori Unusual Market Activity (UMA).[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Hukuman Pidana Bagi Influencer yang Suka Pompom Saham
Menurut OJK kegiatan pompom saham sudah termasuk ke dalam pelanggaran jika telah mengakibatkan investor mengalami kerugian. Ini hukum pidananya.
5 Tips Memilih Saham untuk Investasi Jangka Panjang
Namun sebelum membeli saham, sebaiknya perhatikanlah faktor-faktor pendukungnya untuk dianalisis, terutama ketika ingin membeli saham.
Mengenal Saham Siklikal dan Jenis Produknya
Saham siklikal harganya akan mengikuti siklus ekonomi saat ekspansi, puncak, resesi, dan pemulihan.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.