Jakarta - Berinvestasi merupakan suatu peluang untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang didapatpun bisa kamu terima baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini tergantung bagimu yang ingin menentukan jangka waktu dalam berinvestasi.
Pilihan investasipun beragam, salah satunya adalah saham. Saham sendiri merupakan bukti kepemilikan suatu aset perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Jika kamu ingin membeli saham di Indonesia, kamu bisa membelinya melalui Bursa Efek Indonesia.
Namun sebelum membeli saham, sebaiknya perhatikanlah faktor-faktor pendukungnya untuk dianalisis, terutama ketika ingin membeli saham untuk investasi jangka panjang. Berikut ini adalah tips dalam memilih saham untuk berinvestasi jangka panjang.
1. Konsistensi Dividen dan Laba Rutin
Konsistensi dalam memberikan dividen merupakan ciri perusahaan yang bagus untuk dijadikan investasi jangka panjang. Secara tidak langsung, hal ini juga akan meunjukkan bahwa saham tersebut cukup stabil di sisi finansial. Selain itu, memilih saham dengan kenaikan laba bersih merupakan saham yang harus dipilih.
2. Pegerakan Tidak Liar
Kamu juga bisa memilih saham dengan pergerakan kurva atau pasar yang tidak liar. Maksudnya adalah naik turun harga saham tidak terlalu drastis dan begerak secara wajar. Dengan demikian bisa dikatakan saham tersebut sering ditransaksikan dan termasuk saham yang likuid. Saham seperti ini biasanya tidak gampang digoreng oleh bandar.
3. Kapitalisasi Pasar Besar
Memilih saham dengan kapitalisasi pasar besar untuk investasi jangka panjang merupakan hal yang sangat bagus. Seperti kamu bisa memilih saham lapis satu dan lapis dua dengan nilai kapitalisasinya lebih dari Rp500 miliar. Hal ini setidaknya mengibaratkan saham tersebut menjanjikan untuk dijadikan investasi jangka panjang.
4. ROE Tinggi
Return on Equity (ROE) adalah tingkat pengembalian investasi. ROES sendiri juga merupakan indikator yang paling mendasar ketika kamu melakukan analisis fundamental. Ibaratnya setiap keuntungan Rp 1.000, maka menghasilkan untung bersih minimal 15% atau lebih dalam setahun. Namun jika kurang dari 15%, artinya perusahaan itu tidak menguntungkan.
5. Kredibelitas dan Modal Bisnis Jelas
Ketika ingin membeli saham untuk investasi jangka panjnag, sebaiknya hindari saham emiten dengan track record yang jelek atau pernah terlibat suatu kasus buruk. Kamu harus melihat prospek dari bisnis suatu perusahaan itu kedepannya. Kamu juga harus mengetahui ke arah mana bisnis perusahaan tersebut bergerak.
Itulah tadi 5 tips yang dapat kamu gunakan ketika ingin membeli saham untuk investasi jangka panjang. Selain tips-tips di atas, kamu juga harus melakukan analisis terhadap saham yang ingin kamu beli, baik analisis fundamental, maupun analisis teknikal.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Cara Investasi dengan Strategi Dollar Cost Average
- Sah! Pertamina Hulu Energi Akusisi 51 Persen Saham Elnusa (ELSA)
- 4 Kesalahan Para Trader Saham Pemula
- Mengenal Saham Siklikal dan Jenis Produknya