Mengenal Penyakit Autoimun

Penyakit unik ini disebabkan karena adanya kesalahan sistem imun yang dapat menyebabkan tubuh menyerang dirinya sendiri.
Ilustrasi orang kelelahan. (Foto: pixabay)

Jakarta - Mungkin penyakit autoimun sudah sering terdengar. Penyakit unik ini disebabkan karena adanya kesalahan sistem imun yang dapat menyebabkan tubuh menyerang dirinya sendiri. Hal itu terjadi pada sel sehat dalam tubuh sebagai zat asing sehingga terjadi saling membunuh.

Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Penyakit ini berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menilai sel sehat yang ada dalam tubuh sebagai zat asing. Akibatnya tubuh mulai memproduksi antibodi yang akan menyerang dan merusak sel sehat dalam tubuh.

Autoimun ini dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh termasuk otak, saraf, oto, kulit, sendi, mata, jantung, paru-paru, ginjal, saluran pencernaan, kelenjar, dan pembuluh darah. Hal itu akan menyebabkan perubahan fungsi organ.

Sementara untuk penyebab penyakit ini masih belum ditemukan. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko mengidap penyakit autoimun, di antaranya,

1. Genetik atau keturunan. Salah atu faktor utama pemicu mengidap penyakit autoimun adalah faktor genetik. Meski demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.

2. Lingkungan. Faktor lingkungan merupakan hal penting dalam timbulnya penyakit autoimun. Faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu seperti asbes, merkuri, perak dan emas, pola hidup yang berantakan serta pola makan yang kurang sehat.

3. Perubahan hormon. Beberapa penyakit autoimun sering kali menyerang ibu setelah melahirkan. Hal ini menyebabkan hadirnya sebuah asumsi bahwa penyakit autoimun terkait dengan perubahan hormon, misalnya saat hamil, melahirkan, atau menopause.

4. Infeksi. Beberapa penyakit autoimun sering kali dikaitkan dengan terjadinya infeksi. Hal ini dianggap wajar sebab sebagian besar gejala penyakit autoimun diperburuk oleh infeksi tertentu.

Secara umum gejala-gejala awal penyakit autoimun antara lain,

1. Nyeri di sekujur tubuh. Nyeri yang membuat badan seperti ditusuk-tusuk.

Nyeri sendi.Bagian sendi yang paling sering diserang adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri ini terjadi di kedua sisi kiri dan kanan. Nyeri ini juga sering diiringi pembengkakan dan/atau kekakuan, sehingga membuat kamu sangat kesakitan dan sulit bergerak.

2. Nyeri sendi. Bagian sendi yang paling sering diserang adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri ini terjadi di kedua sisi kiri dan kanan. Nyeri ini juga sering diiringi pembengkakan dan/atau kekakuan, sehingga membuat kamu sangat kesakitan dan sulit bergerak.

3. Fatigue. Fatigue adalah rasa lelah berlebihan dan berkepanjangan seperti habis berlari jauh, membuat energi tubuh seperti terkuras habis. Bahkan untuk mengangkat badan dari tempat tidur saja terasa berat.

4. Timbul demam ringan. Bila dipegang oleh orang lain badan akan terasa agak hangat, tapi ketika diperiksa dengan termometer, suhunya masih normal (pada batas atas), sekitar 37,4 - 37,5 derajat Celsius.

5. Rambut mengalami kerontokan parah.

6. Sering terkena sariawan.

7. Brain fog. Disebut demikian karena otak sewaktu-waktu seperti tertutup kabut, sehingga untuk sesaat seseorang kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi, baik sedang menulis maupun saat berbicara.

Belum Bisa Disembuhkan

Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan tapi gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak berbahaya. Untuk mengatasi nyeri, pengidap bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

Selain itu, penderita akan menjalani terapi pengganti hormon yang menghambat produksi hormon dalam tubuh, misalnya untuk pengidap diabetes tipe satu dibutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah atau bagi pengidap tiroid.

Sejauh ini, pengobatan untuk autoimun belum ada. Hanya saja masih fokus pada mengurangi gejala dan aktivitas sistem imun.

Penyakit autoimun yang umumnya terjadi

1. Rematik

Rematik atau radang sendi merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menempel pada lapisan sendi, sehingga sel imun menyerang sendi dan menyebabkan radang, pembengkakan, dan nyeri. Orang dengan rematik biasanya merasakan gejala seperti sendi sakit, kaku, dan bengkak, sehingga dapat mengurangi geraknya. Jika tidak diobati, rematik dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen secara bertahap.

2. Lupus

Lupus atau lupus eritematosus sistemik dapat terjadi saat antibodi yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan di seluruh tubuh. Beberapa jaringan yang umumnya terkena lupus adalah ginjal, paru-paru, sel darah, saraf, kulit, dan sendi. Orang yang menderita penyakit lupus dapat mengalami gejala, seperti demam, berat badan turun, rambut rontok, kelelahan, ruam, nyeri atau bengkak pada sendi dan otot, sensitif terhadap sinar matahari, sakit dada, sakit kepala, dan kejang.

3. Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kulit baru yang sangat cepat sehingga menumpuk di permukaan kulit. Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi kemerahan, lebih tebal, bersisik, dan terlihat seperti bercak putih-perak. Selain itu, juga dapat menyebabkan gatal dan nyeri pada kulit.

4. Penyakit radang usus

Sistem kekebalan tubuh yang menyerang lapisan usus disebut dengan penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD), karena dapat menyebabkan radang kronis pada saluran pencernaan. Penyakit ini dapat muncul dengan gejala diare, perdarahan pada dubur, buang air besar yang mendesak, sakit perut, demam, berat badan turun, dan kelelahan.

5. Diabetes melitus tipe 1

Penyakit ini disebabkan oleh antibodi sistem imun yang menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin (hormon yang dibutuhkan dalam mengontrol kadar gula darah) di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak bisa menghasilkan insulin, sehingga kadar gula darah Anda menjadi tinggi.

Gula darah yang terlalu tinggi ini kemudian dapat memengaruhi penglihatan, ginjal, saraf, dan gusi Anda. Penderita diabetes mellitus tipe 1 membutuhkan suntikan insulin secara rutin untuk mengontrol penyakitnya agar tidak bertambah parah.

6. Sklerosis ganda

Multiple sclerosis atau sklerosis ganda adalah penyakit autoimun yang menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Orang dengan sklerosis ganda dapat menunjukkan gejala, seperti kebutaan, koordinasi yang buruk, kelumpuhan, otot menegang, mati rasa, dan lemah. Gejalanya bisa bervariasi karena lokasi dan tingkat serangannya berbeda-beda antar individu.

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.