Jakarta – Krona Swedia telah digunakan sebagai mata uang resmi negara sejak 1873 dna meluncurkan versi 50 dan 1000. Kode ISO dari krona adalah ‘SEK’, sedangkan tanda mata uang ‘kr’ digunakan untuk mewakili hal yang sama. Dikutip dari beberapa sumber, berikut sejarah mata uang Krona Swedia.
Seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Swedia menggunakan mata uang perak dari periode abad pertengahan. Tetapi pada 1625, Swedia memperkenalkan mata uang tembaga dan beralih ke standar bimetalik berdasarkan perak dan tembaga. Sangat umum dalam sistem bimetalik bahwa suatu logam mengusir yang lain. Dalam kasus mata uang tembaga Swedia, mereka mengeluarkan mata uang perak.
Swedia tidak memonetisasi mata uang tembaga karena keuntungannya. Mereka ingin meningkatkan permintaan dan harga tembaga. Sebab, Swedia memiliki banyak industri pertambangan tembaga.
Gustavus Adolphus, raja Swedia berpikir bahwa jika ia dapat mengedarkan tembaga sebagai mata uang mereka, maka permintaan akan tembaga di pasar dunia akan meningkat dan begitu pula harganya. Sayangnya, gagasan raja ini gagal menaikkan harga tembaga karena Swedia meningkatkan produksi tembaga untuk memenuhi permintaan sistem koin tembaga dalam negeri.
Pada tahun 1661 uang kertas diperkenalkan untuk pertama kalinya di Swedia. Johan Palmstruch menerima izin kerajaan untuk membentuk bank pada 1656. Kemudian, setelah lima tahun, bank tersebut mulai menerbitkan uang kertas. Tetapi eksperimen uang kertas tidak berjalan lancar. Bank Johan Palmstruch mengeluarkan uang kertas berlebih dan membuatnya gagal. Namun, bank ini dibeli dan didirikan kembali sebagai Riksbank yang merupakan bank tertua di Eropa saat ini.
Meskipun percobaan penerbitan uang kertas pertama Swedia gagal, pada 1745 Swedia menunda standar tembaga dan menerbitkan uang kertas yang tidak dapat ditebus. Penerbitan uang kertas dilanjutkan untuk subsidi kepada produsen. Namun, inflasi meningkat tajam sehingga menjadi masalah ekonomi nomor satu pada saat itu. Akibat hal ini, Swedia kembali menggunakan sistem mata uang standar perak murni.
Pada tahun 1873 Swedia bergabung dengan “Serikat Moneter Skandinavia” dengan Norwegia dan Denmark, kemudian mengganti mata uang mereka dengan Krona. Mereka mengadopsi standar emas untuk mengurangi tingkat inflasi dan juga untuk menghindari depresiasi mata uang karena standar emas lebih stabil daripada perak pada saat itu.
Persatuan ini bertahan hingga Perang Dunia I. Setelah perang serikat tersebut pecah dan negara-negara lainnya kembali ke sistem mata uang mereka sendiri. Swedia memilih untuk tetap menggunakan krona sebagai mata uang mereka.
(Fadhil Ramadhan)
Baca Juga:
- 4 Investasi yang Bisa Menguntungkan bagi Investor Pemula
- Ragam Kesalahan Investasi Saham Bagi Investor Pemula
- Cara Menabung Saham untuk Para Investor Pemula
- Investor Saham Tembus 3 Juta Pada Penyelenggaraan CMSE 2021