Mengenal Investasi Peer to peer (P2P) Lending

Banyak jenis investasi yang digemari oleh masyarakat terkhususnya milenial. Seperti halnya investasi Peer to peer.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Transformasi digital mengundang kagum para miliniel dalam menilai sebuah investasi. Banyaknya informasi yang beredar di jagat maya mengenai keuntungan berinvestasi, mengakibatkan investasi menjadi sebuah langkah yang alternatif untuk memperbaiki finansial. 

Banyak jenis investasi yang digemari oleh masyarakat terkhususnya milenial. Seperti halnya investasi Peer to peer. Konsep yang dibangun pada investasi ini adalah meminjamkan uang kepada orang atau kelompok dengan bunga yang telah disepakati. 

Sederhananya Peer to peer adalah platform yang mempertemukan antara yang memberikan pinjaman (lender) dan yang membutuhkan dana (borrower). Bila pada investasi lain fluktuasi harga menjadi makanan sehari-hari, namun untuk Peer to peer hal tersebut tidak ditemui. 

Mengingat bahwa dana yang diinvestasikan dijadikan dana pinjaman ke orang yang membutuhkan sehingga keuntungan didapat dari bunga yang diberikan kepada peminjam, dan resiko terburuknya si peminjam tidak mampu untuk membayar.

Untuk anda tertarik mencoba investasi Peer to peer (P2P) lending setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar investasi yang anda lakukan membuahkan hasil yang baik.


1. Pilih platform P2P lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Masyarakat sering terjebak memilih tempat investasi yang tidak masuk dalam OJK, sehingga rentan terkena modus penipuan. Dengan memastikan platform yang anda pilih terdaftar di OJK menjadi sebuah langkah yang bijak karena platform yang telah terdaftar pasti sudah lolos kriteria OJK sehingga pengelolaan dana pada perusahaan tersebut jelas.


2. Manajemen Proteksi dana yang baik

Beberapa perusahaan akan melimpahkan 100 persen kerugian kepada investor bila peminjam tidak mampu untuk membayar. Tentunya hal ini sangat merugikan bukan? .Maka dari itu pilihlah perusahaan yang memiliki sistem proteksi dana yang baik. Setidaknya jika peminjam tidak dapat mengembalikan dana yang telah dipinjamkan, total uang yang telah diinvestasikan tidak hilang semua.


3. Memilih perusahaan atau usaha yang akan didanai

Keuntungan investasi jenis ini para investor dapat memilih pada siapa mereka mau meminjamkan dana. Maka dari itu pilihlah perusahaan atau usaha yang memiliki prospek yang baik dan jelas, dengan demikian anda dapat terhindar dari gagal bayar.


4. Perbanyak literasi

Mengetahui banyak informasi mengenai finansial dapat membantu anda memahami mekanisme dari investasi yang anda lakukan sehingga membantu anda untuk mengetahui sejauh mana platform yang anda gunakan berjalan dengan baik atau tidak.[]


(Agung Bukit)

Baca Juga:

Berita terkait
Jokowi: 80 Persen Anggaran IKN dari KPBU dan Investasi Langsung
Pemerintah juga akan membangun nursery atau lokasi pembibitan tanaman di IKN dengan kapasitas produksi 20 juta bibit atau benih setiap tahunnya.
Satgas Investasi Ultimatum Influencer Segera Hapus Kontan Binary Option
Sebab trader hanya memprediksi atau menebak naik turunnya harga sebuah aset pada jangka waktu tertentu, tidak benar benar memiliki aset tersebut.
Danny Taniwan Ingatkan Investor Berhati-hati Investasi Kripto
Co-Founder Crypto Watch Danny Taniwan mengatakan jika banyak orang yang menjadi kaya dari kripto dan sebaliknya, banyak juga yang rugi besar.