Mengenal Distemper Kucing, Gejala dan Cara Mengobatinya

Distemper dianggap sebagai salah satu penyakit paling berbahaya untuk kucing karena penyebarannya yang begitu mudah.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Kucing merupakan hewan peliharaan yang paling diminati manusia. Hanya saja, kucing memiliki banyak potensi penyakit yang bisa menyerangnnya. Salah satunya adalah distamper, ini adalah penyakit berat yang mudah menyebar dan mematikan.

Khawatir kucingmu bisa tertular penyakit yang mudah menyebar dan mematikan ini? Berikut informasi lengkap tentang apa itu distemper beserta gejala dan cara mengobatinya.


Apa itu distemper kucing?

Distemper kucing, disebut juga feline panleukopenia (FPV) adalah penyakit virus yang bisa menjangkiti kucing dan bersifat sangat menular dan sangat mematikan sehingga berpotensi mengancam nyawa.

Penyakit ini menyerang sel darah merah di saluran usus, sumsum tulang, kulit, dan sel induk. Penyakit ini juga bisa memicu anemia serta penyakit virus dan bakteri lainnya.

Setelah menghancurkan sel darah merah, infeksi akan mudah menyerang kucing karena tidak ada sistem pertahanan tubuh yang melindungi kucing.


Penularan distemper kucing

Distemper disebabkan adanya kontak yang dilakukan kucing terhadap saliva, kotoran hidung, darah, air seni, hingga feses dari kucing yang telah terinfeksi. Bahkan, kutu juga bisa menjadi perantara penularan penyakit ini.

Virus ini juga bisa hinggap di benda mati seperti piring dan tempat tidur kucing. Anak kucing juga bisa tertular ketika menyusui apabila ibunya memiliki penyakit ini.

Manusia juga bisa menularkan penyakit ini apabila sebelumnya pernah menyentuh kucing yang menderita distemper. Virus ini juga dapat terbawa pada pakaian atau sepatu yang kita kenakan.

Karena itulah, distemper dianggap sebagai salah satu penyakit paling berbahaya untuk kucing karena penyebarannya yang begitu mudah.

Apalagi, penyakit ini termasuk kebal terhadap desinfektan dan dapat bertahan selama bertahun-tahun pada permukaan yang telah terkontaminasi.

Sama seperti flu pada manusia, virus ini bisa bermutasi sehingga variasinya menjadi bermacam-macam. Ada yang jadi lebih mudah tersebar, mampu bertahan hidup lebih lama, dan lain sebagainya.

Walaupun sangat berbahaya bagi kucing, virus ini tidak dapat menginfeksi manusia sehingga kamu tidak perlu takut tertular.


Gejala distemper kucing

Sebagai penyakit yang berbahaya, ada banyak sekali gejala distemper yang perlu kamu ketahui. Beberapa di antaranya adalah:

  • Muntah
  • Diare, terkadang disertai dengan darah
  • Dehidrasi
  • Bersin yang berlebihan
  • Pilek
  • Keluarnya kotoran dari mata
  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Anemia
  • Bulu terasa kasar
  • Hilangnya nafsu makan
  • Suka bersembunyi
  • Terlihat kelelahan
  • Kesulitan berjalan
  • Depresi
  • Anoreksia

Jika distemper menjangkiti kucing betina yang sedang hamil, kemungkinan ia akan mengalami keguguran, anak kucing yang dilahirkan langsung mati, atau melahirkan anak kucing yang perkembangan otaknya tidak normal.

Gejala distemper terlihat umum dan bisa menjadi gejala penyakit lain seperti keracunan. Untuk memastikan, sebaiknya segera periksakan kucing ke Puskeswan ataupun dokter hewan terdekat.

Dokter hewan kemungkinan akan meminta riwayat medis agar tidak terjadi kesalahan diagnosis. Kucing akan menjalani serangkaian prosedur, termasuk tes laboratorium dan pengujian sampel feses.

Dalam beberapa kasus, kucing yang menderita distemper bisa mengalami kematian mendadak sebelum sempat diperiksakan.

Banyak kasus seperti ini yang terjadi pada pemilik kucing. Hal ini dikarenakan ketidak sigapan pemilik kucing dalam melihat gejala distemper pada kucing.

Jadi waspadalah terhadap gejala yang ditimbulkan kucing saat sedang sakit.


Cara mengobati distemper pada kucing

Menangani kucing yang menderita penyakit distemper sangat penting karena 90% kucing yang terinfeksi akan mati. Begitu kamu menemukan gejala-gejala penyakit distemper pada kucingmu, segera konsultasikan dengan dokter hewan langgananmu.

Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan obat distemper kucing yang benar-benar bisa menghilangkan penyakit 100%.

Pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan oleh dokter difokuskan untuk mengatasi gejala yang muncul dan membuat kucing merasa senyaman mungkin.

Beberapa tes yang akan dilakukan antara lain:

  • Tes virus leukemia kucing (FeLV)
  • Tes virus imunodefisiensi kucing (FIV)
  • Perhitungan darah lengkap (Complete Blood Count/CBC)
  • Tes elektrolit
  • Tes urin dan feses
  • Foto rontgen dada dan perut

Kucing mungkin membutuhkan terapi yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Jangan heran kalau kucingmu sampai membutuhkan rawat inap.

Selain itu, kucing yang menderita distemper harus dikarantina untuk menghindari penyebaran virus ke kucing lain. Sebagai pemilik, kamu harus menyediakan berbagai kebutuhan nutrisinya agar kucing tidak mengalami dehidrasi maupun malnutrisi.

Jika kucingmu memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dan mendapatkan pengobatan yang tepat, ada kemungkinan kalau kucingmu akan pulih sepenuhnya. Setelah pulih, ia akan kebal dan tidak akan menyebarkan penyakit itu lagi.


Vaksin Distemper Kucing

Kalau kata orang, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Oleh karena itu, Petpi mau kasih beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk mencegahnya kucingmu terkena virus distemper.

Meskipun belum ada obat yang mampu menyembuhkan distemper secara total, untungnya penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. Untunglah penggunaan vaksin ini luas, sehingga angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.

Walaupun begitu, penyakit ini masih bisa menyebar melalui kucing-kucing liar yang tidak pernah divaksin. Tempat penampungan hewan juga bisa menjadi tempat penyebaran virus.

Penyakit ini paling berisiko menyerang kucing yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak kucing yang berusia 2 sampai 6 bulan atau kucing yang sedang hamil.

Maka dari itu, penting untuk melakukan vaksinasi penyakit distemper kucing sedini mungkin. Apalagi, vaksinasi distemper tidak terlalu mahal.

Untuk anak kucing, vaksinasi bisa dilakukan ketika ia berusia 6 sampai 8 minggu. Lebih bagus jika ia diberikan vaksinasi booster setiap 3-4 minggu sekali sampai ia berusia sekitar 12-16 minggu.

Untuk meminimalisir kucingmu terserang penyakit ini, segera lakukan vaksinasi, jangan lupa selalu menjaga lingkungan sekitar kucing bersih dan higienis.

Apabila punya kucing lain di rumah, pastikan untuk mengkarantina kucing yang terkena distemper agar tidak menular. Perhatikan kondisi kucingmu yang lain untuk memastikan mereka tidak mengalami gejala-gejala distemper. []


Baca Juga

Berita terkait
4 Manfaat Memelihara Kucing Bagi Kesehatan
Kucing tidak hanya lucu sebagai teman yang ramah dan bersahabat.
5 Jenis Kucing ini Mungkin dapat Menemani Kamu Saat Kesepian
Kucing memiliki karakteristik yang lembut, tenang, mudah diatur, dan yang pasti menggemaskan.
Inilah Doa Kucing untuk Manusia yang Memeliharanya
Jika rumah Anda didatangi kucing liar, artinya kucing tersebut merasa nyaman dan rezekinya berada di rumah Anda.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.