Mengantre Kartu Indonesia Pintar di BRI Singkil Aceh

Anak-anak berdesakan dalam antrean di BRI unit Singkil, cabang Tapak Tuan, Aceh Selatan, mengantre dana Kartu Indonesia Pintar.
Ratusan anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama memadati pintu masuk BRI unit Singkil, Aceh, Rabu siang 29 Mei 2019. Mereka mengantre untuk dipanggil namanya dalam proses pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP). (Foto: Tagar/Khairuman)

Singkil - Anak-anak dengan kerudung warna-warni itu berkeringat terbakar matahari, berdesak-desakan dalam antrean panjang di halaman kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Singkil, cabang Tapak Tuan, Aceh Selatan.

Siang itu, Rabu, 29 Mei 2019, mereka sedang menunggu namanya dipanggil untuk menerima pencairan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) program pemerintah jelang Lebaran.

Terdengar dari arah loket, satu persatu nama anak dipanggil. 

"Lama kali ya?" kata seorang anak perempuan pada teman di sampingnya.

Ketika ditanya untuk apa uangnya nanti, di antara mereka menjawab untuk Lebaran, ada pula yang mengatakan akan menyimpannya untuk ibunya. 

Seorang anak laki-laki beranjak remaja, pelajar sekolah menengah pertama, berdiri agak jauh dari keramaian. 

Ia bercerita datang ke BRI ini untuk tujuan sama dengan yang lain, mencairkan dana KIP. Matanya berbinar penuh harapan. 

Terasa negara hadir di sini. Bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. Seberapa sulit keadaan, anak-anak harus tetap sekolah. 

Yang jelas KIP bertahap, juga terbagi-bagi, seperti siswa kelas satu dan siswa kelas empat (sekolah dasar) pada tahap pertama menerima Rp 225 ribu per siswa.

Kepala BRI Unit Singkil bernama Realis menjelaskan KIP merupakan program yang ditangani Dinas Pendidikan. Bahwa antrean dalam proses pencairan dana KIP adalah hal biasa. 

"Penarikan (KIP) enam bulan sekali," kata Realis.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil, Murno DM menjelaskan dana KIP bersumber dari Kementerian Pendidikan untuk menunjang fasilitas mencerdaskan anak bangsa.

Murno DM mengatakan kriteria penerima dana KIP, pihak sekolah yang menentukan.

"Kami memfasilitasi dalam proses pelaporan," katanya.

Data Analisis Siswa Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil menyebutkan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama penerima dana KIP tahap awal sebanyak 1.341 anak.

Sementara itu, Operator Data Analisis Siswa Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil Rifnaldi mengatakan tahap awal penarikan dana KIP melalui BRI, tidak bisa dipastikan per tiga bulan atau per enam bulan.

"Yang jelas KIP bertahap, juga terbagi-bagi, seperti siswa kelas satu dan siswa kelas empat (sekolah dasar) pada tahap pertama menerima Rp 225 ribu per siswa," kata Rifnaldi. 

Siswa kelas dua, tiga, empat, dan lima sekolah dasar menerima dana lebih besar yaitu Rp 450 ribu per siswa dalam tahap yang sama.

Anak sekolah menengah pertama kelas satu dan dua Rp 750 ribu per anak, dan kelas tiga Rp 375 ribu per anak. []

Baca juga:

Berita terkait