Kulon Progo - Persiapan Tatanan Kehidupan Baru atau juga dikenal dengan new normal mulai dipersiapkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk di Kabupaten Kulon Progo. Salah satunya dengan menggelar simulasi di beberapa titik seperti di hotel maupun restoran. Dinas Pariwisata DIY menggelar simulasi operasional hotel dan restoran di wilayah Wates Kulon Progo, pada Kamis 18 Juni 2020.
Hasil kegiatan ini akan menjadi catatan bagi pengelola agar protokol kesehatan sesuai standar bisa diterapkan dengan baik, dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19. Hotel yang menjadi sasaran simulasi adalah Wisma Kusuma Wates.
Di tempat ini, tim simulasi menilai penilaian protokol kesehatan yang diterapkan, mulai dari tamu yang akan menginap hingga kepulangan tamu tersebut. Selain Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan petugas hotel, hal lain yang dinilai adalah sejumlah sarana dan prasarana.
Kepala Bidang Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata DIY, Rus Sutikno mengatakan, penginapan menjadi salah satu lokasi simulasi karena menjadi pendukung sektor pariwisata. Karena itulah perlu juga diperbaiki jika ada yang kurang. "Jangan merasa disalahkan atau dihukum jika masih ada kekurangan," ujarnya di Kulon Progo, Kamis, 18 Juni 2020.
Sutikno menambahkan, masyarakat harus mengubah perilaku dengan membiasakan diri hidup berdampingan dengan virus Covid-19 karena tidak ada yang bisa mendeteksi kapan pandemi virus ini akan selesai. "Dengan tatanan kehidupan baru, harapannya semua akan terjaga kapanpun dan di manapun berada," ungkapnya.
Jangan merasa disalahkan atau dihukum jika masih ada kekurangan.
Dalam simulasi yang kemudian dilanjutkan dengan evaluasi ini, diperoleh sejumlah catatan kepada pengelola Wisma Kusuma mengingat belum maksimalnya protokol kesehatan yang diterapkan. Diketahui tidak ada disinfeksi pads barang bawaan tamu, resepsionis tidak memakai face shield dan sarung tangan, kurangnya jarak, serta pembersihan gagang pintu dengan disemprot disinfektan sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Muhammad Abdullah mengatakan, pihak pengelola hotel juga harus menyediakan masker cadangan dan juga meminta agar ada penambahan tanda jaga jarak. "Saya mendapati masih ada lantai kamar mandi masih basah. Ini perlu dibersihkan agar tidak jadi media penularan virus," tuturnya.
Sedangkan, Wakil Ketua Bidang SDM dan Sertifikasi, PHRI DIY, Indi Printianto menemukan adanya sofa dan meja yang berdekatan dengan meja resepsionis. "Ini rentan menimbulkan kerumunan. Jadi tidak perlu ada meja di dkt resepsionis. Di dalam kamar juga pakai air mineral kemasan botol saja. HRD juga perlu mencatat riwayat bepergian karyawan hotel agar tidak menjadi sumber penularan," urainya.
Di sisi lain, HRD Wisma Kusuma, Kristina Rudiantari mengakui jika masih banyak kekurangan protokol kesehatan di hotel yang dikelolanya. Masukan yang diterima akan diterapkan demi kemajuan hotel yang berada di ibu kota Kabupaten Kulon Progo ini. "Kami telah menerima masukan. Segera akan kami terapkan demi kesehatan semua," ungkapnya. []
Baca Juga:
- Semua Pasien Covid-19 di Kulon Progo Sembuh
- Riwayat Bayi 2 Tahun di Bantul Terpapar Corona
- Pemasok Ikan di Kulon Progo Asal Purworejo Corona